PROFIL INTUISI DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI LEVEL KOGNITIF SISWA KELAS X PADA MATERI FUNGSI DI SMAN 2 TRENGGALEK

FIFIN ROSYDHAH, 12204173150 (2021) PROFIL INTUISI DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI LEVEL KOGNITIF SISWA KELAS X PADA MATERI FUNGSI DI SMAN 2 TRENGGALEK. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (512kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (204kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (583kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (681kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (350kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (337kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB VI.pdf

Download (202kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf

Download (427kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Profil Intuisi dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Level Kognitif Siswa Kelas X pada Materi Fungsi di SMAN 2 Trenggalek” ini ditulis oleh Fifin Rosydhah, NIM. 122041 73150, pembimbing Dr. Muniri, M. Pd. Kata Kunci: Profil Intuisi, Memecahkan Masalah, Level Kognitif Dalam pembelajaran matematika tentu tidak lepas dari memecahkan masalah matematika khususnya materi fungsi. Ketika memecahkan masalah matematika, hanya menggunakan proses berpikir yang analitis dan logis saja belum tentu selalu diperoleh pemecahan dari masalah. Terkadang siswa membutuhkan proses mental segera yang berbeda agar dapat memecahkan masalah matematika. Proses mental yang berbeda inilah yang disebut dengan intuisi. Intuisi dapat mengarahkan siswa untuk menemukan langkah-langkah untuk mengkontruksi dan menemukan suatu solusi dari permasalahan. Selain memperhatikan intuisi, dalam memecahkan masalah matematika juga perlu memperhatikan kemampuan kognitif siswa. Tingkat kemampuan kognitif siswa dikelompokkan menjadi tiga yaitu level kognitif tinggi, sedang, dan rendah. Perbedaan level kognitif ini memungkinkan adanya perbedaan intuisi yang muncul dalam memecahkan masalah matematika. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan profil intuisi siswa dengan level kognitif tinggi dalam memecahkan masalah matematika materi fungsi. (2) Mendeskripsikan profil intuisi siswa dengan level kognitif sedang dalam memecahkan masalah matematika materi fungsi. (3) Mendeskripsikan profil intuisi siswa dengan level kognitif rendah dalam memecahkan masalah matematika materi fungsi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 2 Trenggalek kelas X semester genap tahun pelajaran 2020/2021. Subjek penelitian sebanyak 6 siswa yang terdiri dari 2 orang siswa dengan level kognitif tinggi, 2 orang siswa dengan level kognitif sedang, dan 2 orang siswa dengan level kognitif rendah. Data penelitian ini berupa profil intuisi siswa dalam memecahkan masalah matematika dengan sumber data hasil tes pemecahan masalah materi fungsi dan hasil wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah think aloud. Instrumen penelitian ini yaitu lembar tes pemecahan masalah materi fungsi dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) siswa dengan level kognitif tinggi dalam memahami masalah melibatkan intuisi afirmatori (affirmatory intuition) yang bersifat langsung (direct), terbukti dengan sendirinya (self evident), pasti secara intrinsik (intrinsic certainty), dan penggiringan (coerciveness); dalam merencanakan pemecahan masalah melibatkan intuisi antisipatori (antisipatory intuition) yang muncul ketika berusaha dengan keras untuk memecahkan masalah (perseverance); dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah dan melihat kembali pemecahan masalah tidak melibatkan intuisi. (2) Siswa dengan level kognitif sedang dalam memahami masalah dan merencanakan pemecahan masalah melibatkan intuisi antisipatori (antisipatory intuition) yang muncul ketika berusaha dengan keras untuk memecahkan masalah (perseverance); dalam melaksanakan rencana dan melihat kembali pemecahan masalah tidak melibatkan intuisi. (3) Siswa dengan level kognitif rendah dalam memahami masalah dan merencanakan pemecahan masalah melibatkan intuisi antisipatori (antisipatory intuition) yang muncul ketika berusaha dengan keras untuk memecahkan masalah (perseverance); dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah dan melihat kembali pemecahan masalah tidak melibatkan intuisi.

Item Type: Skripsi
Subjects: Bimbingan dan Konseling Islam > Belajar
Matematika
Pendidikan > Pendidikan Menengah Atas
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Tadris Matematika
Depositing User: 12204173150 FIFIN ROSYDHAH
Date Deposited: 13 Sep 2021 04:39
Last Modified: 13 Sep 2021 04:39
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/22094

Actions (login required)

View Item View Item