ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI TRIGONOMETRI DI KELAS X MIA 5 MAN 2 TULUNGAGUG TAHUN AJARAN 2014/2015

SHOLIHAH, FARIDHOTUS (2015) ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI TRIGONOMETRI DI KELAS X MIA 5 MAN 2 TULUNGAGUG TAHUN AJARAN 2014/2015. [ Skripsi ]

[img] Text
IAIN_T.A_Faridhotus_1.COVER SKRIPSI.pdf

Download (156kB)
[img] Text
IAIN_T.A_Faridhotus_2.ABSTRAK.pdf

Download (190kB)
[img]
Preview
Text
IAIN_T.A_Faridhotus_3.BAB I.pdf

Download (389kB) | Preview
[img]
Preview
Text
IAIN_T.A_Faridhotus_4.BAB II.pdf

Download (727kB) | Preview
[img]
Preview
Text
IAIN_T.A_Faridhotus_5.BAB III.pdf

Download (331kB) | Preview
[img]
Preview
Text
IAIN_T.A_Faridhotus_6.BAB IV.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
IAIN_T.A_Faridhotus_7.BAB V.pdf

Download (243kB) | Preview
[img]
Preview
Text
IAIN_T.A_Faridhotus_8.Daftar Pustaka.pdf

Download (267kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Sholihah, Faridhotus. 2015. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Materi Trigonometri di Kelas X MIA 5 MAN 2 Tulungagung Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi, Jurusan Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, program Strata Satu IAIN Tulungagung yang dibimbing oleh Dr. Muniri, M.Pd. Kata Kunci: Berpikir Kritis, Tingkat kemampuan Berpikir Kritis, dan Pemecahan Masalah Berdasarkan Teori Polya Berpikir Kritis secara umum adalah menganalisis ide atau gagasan kearah yang lebih spesifik, membedakannya secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna. Berpikir kritis merupakan salah satu tujuan pembelajaran dari mata pelajaran matematika baik pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) maupun kurikulum 2013 (K-13). Dalam kehidupan sehari-hari manusia seringkali berhadapan dengan masalah. Masalah dalam matemaka disebut dengan masalah matematika atau dapat dikatakan pemecahan masalah. Pemecahan masalah merupakan inti dari matematika karena memerlukan kemampuan berpikir kritis. Dalam pembelajaran matematika dengan pemecahan masalah siswa dituntut untuk menggali dan menunjukkan kemampuan berpikir kritisnya mulai dari memahami masalah, merencanakan pemenyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali pemecahan masalah yang telah dilaksanakan. Namun, pada saat ini masih banyak siswa yang belum mengembangkan berpikir kritisnya untuk menyelesaikan masalah. Atas dasar ini peneliti ingin mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah pada materi trigonometri di kelas x. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika pada materi trigonometri di kelas X MIA 5 MAN 2 Tulungagung semester genap Tahun Ajaran 2014/2015? Tujuan penelitian ini adalah Untuk mendiskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika pada materi trigonometri di kelas X MIA 5 MAN 2 Tulungagung semester genap Tahun Ajaran 2014/2015. Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Prosedur pengumpulan data terdiri dari observasi, tes tertulis, dan wawancara. Tes tertulis digunakan untuk menggali kemampuan berpikir kritis siswa. Wawancara digunakan untuk menggali data dari objek penelitian secara langsung. Observasi digunakan untuk mengamati objek secara langsung. Subjek dari penelitian ini terdiri dari 3 subjek yang memiliki tingkat xviii kemampuan akademik berbeda satu sama lain yaitu, siswa dengan kemampuan akademik tinggi, sedang, dan rendah khususnya dalam bidang studi matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan tinggi dalam pemecahan masalah matematika pada materi perbandingan trigonometri berada pada tingkat 3 atau TKBK 3 (Kritis). Siswa dengan kemampuan sedang dalam pemecahan masalah matematika pada materi perbandingan trigonometri berada pada tingkat 1 atau TKBK 1 (Kurang Kritis). Sedangkan siswa dengan kemampuan rendah dalam pemecahan masalah matematika pada materi perbandingan trigonometri berada pada tingkat 0 atau TKBK 0 (Tidak Kritis). Jika dikaitkan dengan pemecahan masalah berdasarkan teori polya, maka siswa dengan kemampuan tinggi menunjukkan bahwa ia mencapai 4 tahapan dalam pemecahan masalah, siswa dengan kemampuan sedang hanya sampai pada tahap kedua yaitu merencanakan penyelesaian, sedangkan siswa dengan kemampuan rendah hanya sampai pada tahap pertama yaitu memahami masalah.

Item Type: Skripsi
Subjects: Matematika
Pendidikan > Pendidikan Tinggi
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Tadris Matematika
Depositing User: Faridhotus Sholihah
Date Deposited: 17 Dec 2015 03:28
Last Modified: 17 Dec 2015 03:28
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/2223

Actions (login required)

View Item View Item