PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ARTICULATE STORYLINE PADA MATERI ZAT ADITIF KELAS VIII DI SMPN 1 SANANKULON

DEVI NUR AZIZAH, 12212173035 (2022) PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ARTICULATE STORYLINE PADA MATERI ZAT ADITIF KELAS VIII DI SMPN 1 SANANKULON. [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (1MB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (148kB)
Preview	Text BAB I.pdf Download (221kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (578kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (652kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (2MB) | Preview
Preview	Text BAB V.pdf Download (99kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (106kB) | Preview

Abstract

Materi zat aditif merupakan materi yang penting untuk diajarkan karena apabila siswa mengetahui jenis-jenis dan dampak penggunaan zat aditif bagi kesehatan, maka siswa tersebut dapat mengetahui kandungan zat aditif dalam bahan makanan berbahaya atau tidak bagi tubuh. Selain itu ditemukan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh siswa dalam mempelajari materi ini, diantaranya siswa merasa materi zat aditif sulit untuk dipahami karena materinya bersifat teoritis dan banyaknya materi yang bersifat hafalan dengan penjelasan materi yang monoton, selain itu media pembelajaran interaktif yang digunakan di SMPN 1 Sanankulon masih terbatas. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis Articulate Storyline pada materi zat aditif di SMPN 1 Sanankulon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan dan respon siswa terhadap media pembelajaran interaktif yang dikembangkan. Penelitian ini menggunakan model Borg & Gall yang hanya sampai pada 6 tahap. Berdasarkan hasil validasi ahli media diperoleh hasil 91% dan validasi ahli materi diperoleh hasil 85% dengan demikian produk yang dihasilkan dinyatakan sangat layak untuk digunakan. Setelah dilakukan validasi dan perbaikan, kemudian produk di uji cobakan dalam skala kecil dengan 10 siswa dan diperoleh hasil responnya yaitu 83% yang dinyatakan sangat layak, sedangkan uji coba dalam skala besar dengan 30 siswa diperoleh hasil responnya yaitu 80% yang dinyatakan layak. Dengan demikian media pembelajaran interaktif yang dikembangkan layak digunakan sebagai media tambahan dalam proses pembelajaran.

Actions (login required)

View Item