STRATEGI GURU PAI DALAM MENINGKATKAN SKILL BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK MELALUI MEDIA DARING (STUDI MULTISITUS DI SMPN 1 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG DAN SMPN 3 TULUNGAGUNG)

YANUAR WICAKSONO, 12506194064 (2021) STRATEGI GURU PAI DALAM MENINGKATKAN SKILL BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK MELALUI MEDIA DARING (STUDI MULTISITUS DI SMPN 1 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG DAN SMPN 3 TULUNGAGUNG). [ Thesis ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (633kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (224kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (43kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (221kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (426kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (178kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (198kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (209kB) | Preview

Abstract

Tesis dengan Judul “Strategi Guru PAI dalam Meningkatkan Skill Berpikir Kritis Peserta Didik melalui Media Daring (Studi Multisitus di SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung dan SMPN 3 Tulungagung)” ini ditulis oleh Yanuar Wicaksono, NIM. 12506194064 dengan Pembimbing Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I. dan Dr. Agus Zaenul Fitri, M.Pd. Kata Kunci: Strategi Guru PAI, Skill Berpikir Kritis, Media Daring Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah perkembangan pendidikan abad 21 yang mengarahkan pada peningkatan skill berpikir kritis pada peserta didiknya. Saat ini, dunia pendidikan dihadapkan pada situasi yang berbeda dari sebelumnya. Adanya pandemi covid-19 SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung dan SMPN 3 Tulungagung melaksanaan pembelajaran melalui media daring dengan memanfaatkan fitur aplikasi yang tersedia. Dengan keadaan demikian, guru dan peserta didik dapat mengambil sisi positif karena memanfaatkan media daring untuk kegiatan pembelajaran. Disisi lain, guru memiliki strategi tertentu dalam meningkatkan skill berpikir kritis peserta didik melalui media daring. Pertanyaan penelitian ini adalah: (1) Bagaimana guru PAI merancang pembelajaran dalam meningkatkan skill berpikir kritis peserta didik melalui media daring di SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung dan SMPN 3 Tulungagung?; (2) Bagaimana guru PAI melaksanakan pembelajaran dalam meningkatkan skill berpikir kritis peserta didik melalui media daring di SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung dan SMPN 3 Tulungagung?; (3) Bagaimana guru PAI mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat pembelajaran dalam meningkatkan skill berpikir kritis peserta didik melalui media daring di SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung dan SMPN 3 Tulungagung?; dan (4) Bagaimana hasil dan evaluasi strategi guru PAI dalam meningkatkan skill berpikir kritis peserta didik melalui media daring di SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung dan SMPN 3 Tulungagung? Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Jenis penelitian adalah field research dengan rancangan studi multisitus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Teknik analisa data yaitu analisa data situs individu (pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan) dan analisa data lintas situs (perumusan proporsi pada temuan situs pertama kemudian dilanjutkan pada temuan situs kedua, perbandingan dan perpaduan temuan teoritik dari kedua situs, dan perumusan simpulan teoritik pada analisis lintas situs sebagai temuan akhir dari kedua situs penelitian). . Hasil penelitian ini yaitu (a) Guru menggunakan fitur seperti Google Classroom, WhatsApp, Google Meet, Google Form, Zoom, dan sebagainya. RPP yang digunakan model satu lembar yang dirancang untuk pembelajaran daring. Orientasi pembelajaran yaitu peserta didik memiliki daya berpikir kritis, analitis, kolaboratif, dan bisa menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran; (b) Pelaksanaan pembelajaran menggunakan K13 dengan sistem kurikulum darurat. Guru terlebih dahulu mendesain pembelajaran yang disesuaikan dengan materi inti pelajaran kemuidan diterapkan dalam bentuk aplikasi. Guru memberikan materi pelajaran dan menjelaskannya secara rinci serta memberikan stimulus. Guru terlebih dahulu mengasah level berpikir mulai dari C1, C2, dan C3. Setelah itu, guru menaikkan level berpikir peserta didik menuju C4, C5, dan C6. Adapun tugas yang diberikan pada level berpikir kritis C4, C5, dan C6 adalah peserta didik ditugasi untuk menganalisis suatu kasus dan memecahkannya. Sedangkan untuk level berpikir C6, siswa diminta untuk membuat video; (c) Faktor pendukung pembelajaran yaitu ketersediaan sarana dan prasarana seperti Jaringan IT, Hotspot Wifi, Laboratorium Komputer, Laboratorium IPA, dan sebagainya. Para guru telah mengikuti berbagai workshop, seminar, dan pelatihan tentang pembelajaran HOTS dalam meningkatkan skill berpikir kritis maupun pembelajaran berbasis digital yang diselenggarakan oleh institusi pemerintah. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu keterbatasan paket data, terdapat peserta didik yang belum memiliki HP sendiri, terdapat peserta didik yang HPnya rusak, kurang disiplinnya peserta didik dalam mengikuti pelajaran maupun pengumpulan tugas, dan sebagainya. Sekolah melakukan koordinasi dengan guru, dengan peserta didik, dan dengan wali murid untuk mendata peserta didik yang bermasalah untuk dilakukan pembelajaran secara luring; (d) Respon peserta didik cukup baik meskipun guru tidak bisa mengontrol secara langsung. Guru memberikan kebebasan peserta didik untuk mengembangkan pikirannya serta memberikan umpan balik. Untuk hasil belajar peserta didik untuk SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung rata-rata adalah 83-85. Sedangkan untuk SMPN 3 Tulungagung rata-rata adalah 85-87.

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Pendidikan > Daring
Pendidikan > Pembelajaran
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Tesis 12506194064 YANUAR WICAKSONO
Date Deposited: 23 Jun 2022 04:36
Last Modified: 23 Jun 2022 04:36
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/26032

Actions (login required)

View Item View Item