Analisis Pemahaman Materi Logika Matematika Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Madrasah Aliyah Negeri Kunir di Pondok Pesantren Terpadu Al Kamal Tahun Ajaran 2013/2014

Lisfatuzzahro, Lisfatuzzahro (2014) Analisis Pemahaman Materi Logika Matematika Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Madrasah Aliyah Negeri Kunir di Pondok Pesantren Terpadu Al Kamal Tahun Ajaran 2013/2014. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
BAB I-V.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAGIAN AWAL.pdf

Download (499kB) | Preview
[img] Text
LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://repo.iain-tulungagung.ac.id/

Abstract

Kata Kunci: Pemahaman, Matematika, Gaya Belajar Siswa Pondok merupakan tempat mencari ilmu khususnya yang berkaitan dengan ilmu agama, namun disisi lain para santri juga dituntut untuk mencari ilmu umum diberbagai sekolah formal, inilah yang terjadi pada pondok modern atau yang sering kita dengar dengan pondok pesantren terpadu. Pondok pesantren terpadu merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal yang diprogram dengan kegiatan yang dipadukan antara program pondok dengan sekolah formal, sehingga para santri selain menuntut ilmu agama mereka juga menuntut ilmu umum disekolah formal. Fenomena bahwa gaya belajar antar siswa dalam memahami dan menjelaskan suatu masalah khususnya dalam materi logika matematika terdapat perbedaan, ada siswa dengan gaya belajar auditorial, visual, dan kinestetik. Oleh karena itu, untuk mengetahui bagaimana pemahaman siswa terhadap logika matematika, peneliti mengadakan tes untuk siswa dengan gaya belajar auditorial, visual, maupun kinestetik. Adapun yang menjadi tujuan penelitian skripsi ini adalah: (1) Untuk mendeskripsikan gaya belajar siswa Madrasah Aliyah Negeri Kunir di pondok pesantren terpadu Al Kamal, (2) Untuk mendeskripsikan pemahaman konseptual dan prosedural siswa Madrasah Aliyah Negeri Kunir di pondok pesantren terpadu Al Kamal pada materi logika matematika ditinjau dari gaya belajar siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. (1) Tes digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa ditinjau dari gaya belajar, (2) Angket digunakan untuk mengetahui gaya belajar masing-masing siswa, (3) Wawancara dilaksanakan untuk mengetahui secara mendalam pemahaman siswa sesuai dengan gaya belajar masing-masing siswa, (4) Observasi di gunakan untuk mengetahui proses kegiatan belajar siswa. Hasil penelitian: (1) Salah satu kegiatan di pondok pesantren terpadu Al Kamal yakni dengan mewajibkan santri belajar bersama-sama di serambi masjid, kegiatan ini rutin dilakukan oleh peserta didik setelah menjalankan sholat berjamaah. Mereka bergerombol membentuk kelompok-kelompok kecil dari xiv berbagi tingkatan maupun keakraban. Diantara santri saling membahas pelajaran yang akan disampaikan keesokan harinya. Belajar bersama yang dilakukan santri-santri tersebut dinamakan syawir, dimana dalam gaya belajar syawir tersebut terdapat tiga kelompok besar gaya belajar yang menonjol dari masing-masing individu, yakni gaya belajar visual (belajar dengan cara melihat), gaya belajar auditorial (belajar dengan cara mendengar), dan gaya belajar kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh), (2) Pemahaman siswa kelas X MAN Kunir di Pondok Pesantren Terpadu Al Kamal ditinjau dari gaya belajar siswa auditorial terhadap materi logika matematika jika dilihat pada rentang klasifikasi kemampuan pemahaman matematika siswa adalah cukup, yaitu dengan rata-rata 69,5. Untuk siswa pada gaya belajar auditorial dalam menjelaskan soal dalam wawancara masih ada yang kurang faham. Pemahaman siswa kelas X MAN Kunir di Pondok Pesantren Terpadu Al Kamal ditinjau dari gaya belajar siswa visual terhadap materi logika matematika jika dilihat pada rentang klasifikasi kemampuan pemahaman matematika siswa adalah tinggi dengan rata-rata 80,4. Untuk siswa dengan gaya belajar visual dalam wawancara dapat menjelaskan soal yang dimaksud meskipun masih ada yang kurang sempurna. Pemahaman siswa kelas X MAN Kunir di Pondok Pesantren Terpadu Al Kamal ditinjau dari gaya belajar siswa kinestetik terhadap materi logika matematika jika dilihat pada rentang klasifikasi kemampuan pemahaman matematika siswa adalah tinggi, dengan rata-rata 75,0. Untuk siswa dengan gaya belajar kinestetik dalam wawancara bisa menjelaskan soal yang dimaksud meski kurang sempurna

Item Type: Skripsi
Subjects: Matematika
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Tadris Matematika
Depositing User: Endang Rifngati S.Sos
Date Deposited: 02 Dec 2014 03:57
Last Modified: 02 Dec 2014 03:57
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/270

Actions (login required)

View Item View Item