ANALISIS MISKONSEPSI PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK FOUR TIER MULTIPLE CHOICE (FTMC) BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI MAN 1 TRENGGALEK

MAYA IDRATUS ZAHRIA, 12212183082 (2022) ANALISIS MISKONSEPSI PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK FOUR TIER MULTIPLE CHOICE (FTMC) BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI MAN 1 TRENGGALEK. [ Skripsi ]

Preview	Text COVER.pdf Download (1MB) | Preview
	Text ABSTRAK.pdf Download (426kB)
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (143kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (408kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (572kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (364kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (465kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (225kB)
Preview	Text DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (317kB) | Preview

Abstract

Skripsi dengan judul “Analisis Miskonsepsi Peserta Didik Menggunakan Tes Diagnostik Four Tier Multiple Choice (FTMC) Berbasis Multipel Representasi pada Materi Kesetimbangan Kimia Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Trenggalek” ini ditulis oleh Maya Idratus Zahria, NIM. 12212183082, dengan Dosen pembimbing Ifah Silfianah, MPd. Kata Kunci : Miskonsepsi, Four Tier Multiple Choice, Multipel Representasi, Kesetimbangan Kimia. Ilmu kimia bersifat abstrak dan memiliki karakteristik multipel representasi. Varian materi multipel representasi yang terdiri dari makroskopik, submikroskopik, dan simbolik diharapkan mampu mempermudah peserta didik dalam memahami ilmu kimia khususnya materi kesetimbangan kimia. Akan tetapi, banyak peserta didik yang mengalami miskonsepsi, dan sumber miskonsepsinya dapat berasal dari peserta didik, media, bahan ajar, maupun guru. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis miskonsepsi kepada peserta didik untuk memberikan informasi kepada guru, sehingga guru dapat melakukan perbaikan dan meluruskan miskonsepsi tersebut. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan miskonsepsi pada materi selanjutnya yang masih berhubungan dengan materi kesetimbangan kimia, yaitu materi asam basa dan hasil kali kelarutan. Salah satu cara untuk mendeteksi miskonsepsi pada peserta didik yaitu menggunakan tes diagnostik four tier multiple choice berbasis multipel representasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi dan menjelaskan penyebab miskonsepsi yang terjadi pada peserta didik kelas XI MIPA MAN 1 Trenggalek pada konsep kesetimbangan kimia. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Januari sampai dengan 24 Februari 2022. Sampel penelitian berjumlah 89 peserta didik yang terdiri dari 4 kelas XI MIPA. Sampel tersebut diambil menggunakan purposive sampling. Data pada penelitian ini diperoleh dengan tes tulis terhadap peserta didik berbentuk four tier multiple choice berbasis multipel representasi serta wawancara kepada peserta didik dan guru. Teknik analisis data yang digunakan yaitu: uji validitas soal diperoleh 18 butir soal yang valid, uji reliabilitas soal diperoleh hasil sebesar 0,911dengan kriteria sangat tinggi, tingkat kesukaran butir soal diperoleh 18 butir soal yang memiliki kriteria sedang, daya beda butir soal diperoleh 2 butir soal dengan kriteria jelek dan 18 butir soal dengan kriteria baik dan baik sekali, serta data berupa persentase miskonsepsi peserta didik pada tiap butir soal maupun konsep pada materi kesetimbangan kimia. Hasil penelitian ini adalah, (1) rata-rata jumlah peserta didik yang mengalami miskonsepsi sebanyak 42%, paham konsepnya sebesar 35%, dan tidak paham konsepnya sebesar 23%. Pada penelitian ini menunjukkan jumlah peserta didik yang mengalami miskonsepsi lebih tinggi daripada yang paham konsep dan tidak paham konsep. Persentase miskonsepsi peserta didik pada materi kesetimbangan kimia dengan konsep kesetimbangan dinamis sebesar 32,6%. Konsep kesetimbangan homogen dan heterogen sebesar 43,3%. Konsep konstanta kesetimbangan berdasarkan konsentrasi ( ) sebesar 40,1%. Konsep konstanta kesetimbangan berdasarkan tekanan ( ) sebesar 46,1%. Konsep hubungan dan sebesar 54%. Konsep derajat disosiasi sebesar 50%. Konsep arah kesetimbangan kimia berdasarkan Azas Le Chatelier sebesar 29,2%. Konsep kesetimbangan kimia dalam industri sebesar 43,8%. Konsep kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari sebesar 23,6%. Rata-rata miskonsepsi peserta didik pada soal dengan kombinasi makroskopik, simbolik, dan submikroskopik yaitu sebesar 48,7%. Rata-rata peserta didik dengan kombinasi soal simbolik dan submikroskopik sebesar 40,9%. Rata-rata miskonsepsi peserta didik dengan kombinasi soal makroskopik dan simbolik sebesar 23,6%. (2) hasil analisis miskonsepsi menunjukkan bahwa pada tiap-tiap konsep kesetimbangan kimia, peserta didik mengalami miskonsepsi. Besarnya miskonsepsi tiap-tiap konsep juga berbeda-beda. Pada penelitian ini, miskonsepsi yang tertinggi yaitu pada konsep hubungan dan dengan karakteristik bentuk soal pertama yaitu kombinasi dari simbolik, makroskopik, dan submikroskopik, serta untuk soal kedua konsep hubungan dan yaitu kombinasi dari makroskopik, simbolik, dan submikroskopik. Miskonsepsi yang terendah yaitu pada konsep kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari dengan karakteristik soal kombinasi dari makroskopik dan simbolik. (3) faktor-faktor penyebab miskonsepsi yang dialami peserta didik yaitu: kemampuan dan pengetahuan awal peserta didik, kebiasaan peserta didik ketika pembelajaran di sekolah, minat peserta didik dalam memahami materi kesetimbangan kimia, keterbatasan waktu pembelajaran offline di wabah pandemi Covid-19, sistem pembelajaran di wabah pandemi Covid-19, buku pegangan bagi peserta didik, dan tidak dilakukannya praktikum pada materi kesetimbangan kimia

Actions (login required)

View Item