KONSERVATISME DAN OTORITARIANISME AGAMA PERSPEKTIF AHMET T. KURU DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM

KHARISMA ADITIYA LAFIDA, 12201183020 (2022) KONSERVATISME DAN OTORITARIANISME AGAMA PERSPEKTIF AHMET T. KURU DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM. [ Skripsi ]

Preview	Text COVER.pdf Download (20MB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (16kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (105kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (221kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (75kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (112kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (17kB)
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (62kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Konservatisme dan Otoritarianisme Agama Perspektif Ahmet T. Kuru dan Implikasinya terhadap Perkembangan Pendidikan Islam” ini ditulis oleh Kharisma Aditiya Lafida, NIM. 12201183020, Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, pembimbing Dr. Hj. Luluk ‘Atirotu Zahroh, M.Pd. Kata Kunci : Konservatisme Agama, Otoritarianisme Agama, Pendidikan Islam Dewasa ini ajaran Islam selalu disangkutpautkan dan disematkan pada stigma kekerasan, kemunduran, dan keanarkisan. Pengasosiasian tersebut sebenarnya muncul bukan tanpa alasan. Islam yang pada saat ini paling dirugikan dengan istilah tersebut melihat begitu masifnya pemberitaan dari berbagai media Barat yang seolah menyudutkan Islam sebagai ajaran yang begitu konservatif dan keras. Dari kejadian tersebut, seakan menjadi sebuah tamparan keras pada sistem pendidikan Islam, khususnya bagi para pendidik Islam dimana ini membuktikan bahwa masih ada yang salah dalam Sistem Pendidikan Islam. Seorang intelektual Islam bernama Ahmet T Kuru. mengurai kritikan-kritikannya terhadap anggapan-anggapan yang mengasosiasikan Agama Islam sebagai pemicu awal yang menyebabkan beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim menunjukkan tingkat konservatisme dan otoritarianisme yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Jika kita mau melihat kembali pada abad 8-12 Masehi, negara-negara berpenduduk mayoritas muslim justru mengalami kemajuan tidak hanya dalam segi ekonomi, melainkan juga dalam hal perkembangan pendidikan dan Ilmu pengetahuan. Tentunya hal ini telah menjadi bukti historis bahwa ajaran dan Pendidikan Islam tidaklah bertolak belakang dengan dinamika dan perkembangan zaman. Fokus penelitian ini adalah (1) Bagaimana biografi Ahmet T. Kuru? (2) Bagaimana Konservatisme dan Otoritarianisme Agama Perspektif Ahmet T. Kuru ? (3) Bagaimana implikasi Konservatisme dan Otoritarianisme Agama terhadap perkembangan Pendidikan Islam? Penelitian ini menggunaka pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian Library Reseach. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumenter. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian adalah (1) Ahmet T Kuru adalah seorang Profesor Ilmu Politik di San Diego State University Sejak 2016-sekarang. Beliau menerima gelar Ph.D dari Universitas Washington dan meraih gelar pasca-doktoral di Universitas Columbia. (2) Menurut Ahmet T. Kuru, Konservatisme agama merupakan bentuk kesewenangan ulama untuk menafsirkan Islam berdasarkan epistimologi mereka yang sangat kaku. Sementara Otoritarianisme Agama adalah suatu bentuk persekutuan antara ulama dan negara yang menyebabkan adanya suatu produk penafsiran agama yang sarat akan kepentingan. (3) Implikasi konservatisme dan otoritarianisme agama terhadap perkembangan Pendidikan Islam antara lain: terjadinya kemandekan intelektual Islam secara internal, menguatnya pengaruh penguasa dalam mengontrol arus perkembangan Pendidikan Islam terutama pada masa kekuasaan Dinasti Seljuk, Utsmani, dan Mughal, serta berkembangnya pendekatan konservatif dalam Pendidikan Islam.

Actions (login required)

View Item