PENERAPAN METODE GABUNGAN TAHFIDZ, WAHDAH DAN SOROGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS MENGHAFAL AL-QUR’AN SISWA KELAS IV (Studi Multi Kasus di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Azhaar Sukorejo Gandusari Trenggalek)

K. Harminatin, 2845134026 (2015) PENERAPAN METODE GABUNGAN TAHFIDZ, WAHDAH DAN SOROGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS MENGHAFAL AL-QUR’AN SISWA KELAS IV (Studi Multi Kasus di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Azhaar Sukorejo Gandusari Trenggalek). [ Thesis ]

[img]
Preview
Text
1. BAGIAN AWAL.pdf

Download (617kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (293kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3. BAB II KAJIAN PUSTAKA.pdf

Download (390kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. BAB III METODE PENELITIAN.pdf

Download (172kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN.pdf

Download (454kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6. BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN.pdf

Download (348kB) | Preview
[img]
Preview
Text
7. BAB VI PENUTUP.pdf

Download (151kB) | Preview
[img]
Preview
Text
8. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (211kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Tesis dengan judul “Penerapan Metode Gabungan Tahfidz, Wahdah dan Sorogan dalam Meningkatkan Kualitas Menghafal al-Qur’an Siswa Kelas IV, Studi Multi Kasus di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Azhaar Sukorejo Gandusari Trenggalek” ini ditulis oleh K. Harminatin dengan dibimbing oleh Dr.H. Teguh, M.Ag dan Dr. Iffatin Nur, M.Ag. Kata Kunci: Penerapan Metode Gabungan Tahfidz, Wahdah dan Sorogan, Kualitas Menghafal al-Qur’an Penelitian dalam tesis ini dilandaskan pada konteks penelitian kemampuan menghafal al-Qur’an setiap orang berbeda-beda, demikian juga cara yang dilakukannya. Dari berbagai pengalaman itulah akhirnya para ulama merumuskan berbagai metode menghafal al-Qur’an. Metode tersebut anrata lain metode tahfidz, metode wahdah, metode kitabah, metode gabungan wahdah dan kitabah, metode jama’, metode talaqqi, metode jibril, metode isyarat, metode takrir, dan metode sorogan. Dalam realitas, proses belajar mengajar hafalan al-Qur’an tidak murni menerapkan satu metode, tetapi memadukan beberapa metode sekaligus. Pada obyek penelitian ini metode yang diterapkan dalam mengantarkan siswa yang memilki kompentesi hafalan al-Qur’an adalah gabungan antara metode tahfidz, wahdah dan sorogan dalam. Fenomena ini menarik untuk diteliti karena dengan upaya penerapan gabungan metode manghafal al-Qur’an, keduanya sama-sama memiliki lulusan dengan kompetensi hafalan al-Qur’an yang cukup baik. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah penerapan metode gabungan tahfidz, wahdah dan sorogan dalam menghafal al-Qur’an pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Azhaar Sukorejo Gandusari Trenggalek? (2) Bagaimana keunggulan penerapan metode gabungan tahfidz, wahdah dan sorogan dalam menghafal al-Qur’an pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Azhaar Sukorejo Gandusari Trenggalek? dan (3) Bagaimana kelemahan penerapan metode gabungan tahfidz, wahdah dan sorogan dalam menghafal al-Qur’an pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Azhaar Sukorejo Gandusari Trenggalek? , Tujuan penelitian ini adalah (1) Menjelaskan penerapan metode gabungan tahfidz, wahdah dan sorogan dalam menghafal al-Qur’an pada siswa kelas IV Madrasah Muhammadiyah dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Azhaar Sukorejo Gandusari Trenggalek, (2) Menjelaskan keunggulan penerapan metode gabungan tahfidz, wahdah dan sorogan dalam menghafal al-Qur’an pada siswa kelas IV Madrasah Muhammadiyah dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Azhaar Sukorejo Gandusari Trenggalek, dan (3) Menjelaskan kelemahan penerapan metode gabungan tahfidz, wahdah dan sorogan dalam menghafal al-Qur’an pada siswa kelas IV Madrasah Muhammadiyah dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Azhaar Sukorejo Gandusari Trenggalek. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi partisipan dan dokumentasi. Sedangkan sumber data berupa sember data perorangan, sumber data tempat, dan sumber data dokumen. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kasus tunggal dengan menggunakan siklus interaktif, dan analisis multi kasus yaitu dengan membuat perbandingan temuan penelitian antara dua obyek penelitian. Dari hasil penelitian ini penulis menyimpulkan (1) Penerapan Metode Gabungan Tahfidz, Wahdah dan Sorogan dalam Menghafal al-Qur’an Siswa Kelas IV di MI Muhammadiyah dan SDIT Al-Azhaar Sukorejo Gandusari Trenggalek memiliki persamaan dan perbedaan. Beberapa persamaan tersebut adalah guru pembimbing memberikan contoh bacaan yang benar sebelum materi dihafalkan siswa dengan membaca berulang-ulang, guru pembimbing memberikan pemantaban materi hafalan pada setiap akhir pertemuan, guru pembimbing memberikan pekerjaan rumah untuk menguatkan materi hafalan, uji kemampuan menghafal dilakukan setiap materi hafalan dan, akhir semester dan akhir tahun dengan tatap muka perorangan. Sedangkan perbedaannya adalah: saat guru pembimbing memberikan contoh bacaan, di MIM Sukorejo siswa dilarang melihat Juz ‘Ama atau buku materi hafalan karena akan memecah konsentrasi; sedangkan di SDIT Al-Azhaar Sukorejo siswa diperkenankan menyimak Juz ‘Ama atau materi hafalan agar sekaligus menyimak hukum-hukum bacaan, untuk mempercepat proses menghafal, di MIM Sukorejo diterapkan model asistensi dengan menugaskan siswa yang lebih mampu untuk membimbing siswa yang teringgal dalam sistem kelompok; sedangkan di SDIT Al-Azhaar Sukorejo masing-masing siswa harus berusaha sendiri agar cepat menghafal materi yang dibebankan. (2) Keunggulan Penerapan Metode Gabungan Tahfidz, Wahdah dan Sorogan Menghafal al-Qur’an di MI Muhammadiyah Sukorejo adalah: melibatkan semua guru kelas untuk memperkuat hafalan siswa yang telah diberikan oleh guru pembimbing hafalan al-Qur’an dan bekerjasama dengan takmir masjid untuk lebih banyak membaca surat-surat hafalan siswa ketika mengimami shalat khususnya maghrib dan isya’. Untuk di SDIT Al-Azhaar adalah penghargaan terhadap prestasi, adanya fasilitas penunjang dari yayasan seperti kaset dan buku-buku tentang metode mempelajari al-Qur’an. (3) Kelemahan Penerapan Metode Gabungan Tahfidz, Wahdah dan Sorogan dalam menghafal al-Qur’an di MI Muhammadiyah Sukorejo adalah: pelibatan semua guru dan imam jamaah masjid, mengganggu kualitas bacaan siswa karena sebagian guru maupun imam masjid memiliki kualitas bacaannya lemah. Sedangkan di SDIT Al-Azhaar Sukorejo adalah: kebebasan siswa untuk menghafal menyebabkan siswa yang kurang mampu terus tertinggal, uji kemampuan siswa tiap pertemuan yang dilakukan secara sukarela akan memberatkan penyelesaian target hafalan pada akhir studi di SDIT Al-Azhaar ABSTRACT

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Agama
Pendidikan > Pendidikan Dasar
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Ilmu Pendidikan Dasar Islam
Depositing User: 2845134026 K. Harminatin
Date Deposited: 21 Dec 2015 03:08
Last Modified: 21 Dec 2015 03:08
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/3041

Actions (login required)

View Item View Item