Ahmad, Husein (2014) Pengaruh Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Berpikir Kritis Siswa dalam Materi Bangun Ruang Sisi Datar pada Kelas VIII SMP Negeri 2 Sumbergempol. [ Skripsi ]
|
Text
bagian awal.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
daftar rujukan.pdf Download (221kB) | Preview |
|
|
Text
bagian inti.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Berpikir Kritis. Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh fenomena siswa mengenai metode pembelajaran yang masih konvensional yang menjadikan siswa kurang aktif, kreatif dan kritis. Hal tersebut menyebabkan siswa kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya serta pemahaman siswa tentang materi terbilang kurang. Padahal mata pelajaran matematika membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu berpikir kritis, selain itu siswa juga harus mampu mengkostruk sendiri pemahamannya terhadap materi. Dalam hal ini peneliti ingin menghubungkan masalah metode pembelajaran dengan berpikir kritis siswa di SMP Negeri 2 Sumbergempol. Melalui metode Pembelajaran Berbasis Masalah, siswa dilatih untuk berpikir secara mandiri dan selalu aktif dalam proses pembelajaran, dimana siswa akan mencari solusi dari permasalah yang diberikan secara mandiri dan berdiskusi dengan kelompok. Pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan masalah serta siswa mampu mengkonstruk sendiri pemahamannya terhadap materi. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah: 1) Apakah terdapat perbedaan antara metode pembelajaran berbasis masalah dengan metode konvensional terhadap berpikir kritis siswa ?, 2) Seberapa besar perbedaan antara metode pembelajaran berbasis masalah dengan metode konvensional terhadap berpikir kritis siswa ?. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara metode pembelajaran berbasis masalah dengan metode konvensional terhadap berpikir kritis siswa, 2) Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan antara metode pembelajaran berbasis masalah dengan metode konvensional terhadap berpikir kritis siswa. Jenis pendekatan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sumbergempol pada bulan Mei tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sumbergempol. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII – D dan kelas VIII – E, dimana kelas VIII – D sebagai kelas kontrol yang berjumlah 21 siswa dan kelas VIII – E sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 22 siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan menggunakan model quasi eksperimental design. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah hasil tes dan dokumentasi. Data berpikir kritis siswa diperoleh melalui tes. Tes ini berbentuk pertanyaan uraian. Tes diberikan kepada 43 siswa dengan 4 butir pertanyaan. dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah. Setiap butir soal terdapat 5 interpretasi berpikir kritis yang harus dipenuhi, yaitu: (1) memberikan xvii penjelasan sederhana, (2) membangun ketrampilan dasar, (3) menyimpulkan, (4) membuat penjelasan lebih lanjut, (5) strategi dan teknik. Mata pelajaran yang diteliti adalah matematika pada bab bangun ruang sisi datar dengan pokok bahasannya adalah menhitung luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar. Hipotesis diuji dengan menggunakan uji-t. Data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah data hasil tes berpikir kritis. Berdasarkan analisis data didapatkan: 1) terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah dengan metode konvensional terhadap berpikir kritis bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sumbergempol, dimana penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah lebih baik dalam meningkatkan berpikir kritis siswa daripada menggunakan metode konvensional. Nilai rata–rata post test berpikir kritis kelas eksperimen 80 dan kelas kontrol 75,714. Hal tersebut menunjukkan ada perbedaan berpikir kritis yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Artinya bahwa rata – rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hasil uji t-test (independent samples T Test) nilai hasil post test diperoleh nilai thitung (2,1129) > ttabel (5% = 2.01669), sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah terhadap berpikir kritis siswa., 2) besar pengaruh metode pembelajaran berbasis masalah terhadap berpikir kritis siswa kelas VIII SMPN 2 Sumbergempol adalah sebesar 73% termasuk sedang.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Matematika |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Tadris Matematika |
Depositing User: | Endang Rifngati S.Sos |
Date Deposited: | 03 Dec 2014 03:36 |
Last Modified: | 03 Dec 2014 03:36 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/308 |
Actions (login required)
View Item |