INDONESIAN EFL LEARNERS’ PERCEPTIONS TOWARD THE PRACTICE OF GRAMMAR NAZIS ON SOCIAL MEDIA TWITTER

RETNO AYU FITRIANI, 12510194011 (2022) INDONESIAN EFL LEARNERS’ PERCEPTIONS TOWARD THE PRACTICE OF GRAMMAR NAZIS ON SOCIAL MEDIA TWITTER. [ Thesis ]

Preview	Text COVER.pdf Download (389kB) | Preview
	Text ABSTRAK.pdf Download (1MB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (428kB)
	Text BAB I.pdf Download (236kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (573kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (493kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (578kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (304kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (192kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (329kB)

Abstract

Fitriani, Retno Ayu. Nomor Mahasiswa 12510194011. 2021. Persepsi Pelajar EFL Indonesia Terhadap Praktik Grammar Nazis di Media Sosial Twitter. Thesis Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Program Magister. Universitas Islam Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Pembimbing: Dr. Susanto, M.Pd. dan Dr. Ida Isnawati, M.Pd. Kata kunci: fenomena Grammar Nazi, persepsi, pelajar Indonesia, bahasa Inggris sebagai bahasa asing Saat ini, situs jejaring sosial telah menjadi sarana komunikasi yang paling populer. Karena akses yang paling mudah dalam memberikan komentar, pembelajar bahasa dapat menggunakan Twitter untuk melatih keterampilan mereka dalam menulis bahasa dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik dari pengguna lain. Oleh karena itu, selama melatih kemampuan bahasanya, pembelajar mungkin menerima kritik terhadap kemampuan bahasanya oleh beberapa orang yang dimaksudkan untuk mengoreksi kesalahan bahasa orang lain. Orang-orang ini dikenal sebagai Grammar Nazis yang sengaja memberikan koreksi atas kesalahan bahasa orang lain. Tindakan Grammar Nazi dapat membantu pelajar yang membutuhkan umpan balik mereka, sementara itu juga dapat mempermalukan atau menghina seseorang yang tidak suka dikoreksi oleh orang asing. Penelitian ini bertujuan untuk memvisualisasikan persepsi pembelajar EFL Indonesia terhadap praktik Grammar Nazis, dan untuk mengetahui kebaikan dan keburukan praktik Grammar Nazis terhadap minat belajar pembelajar EFL Indonesia dan penggunaan bahasa Inggris di media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah desain survei kuantitatif dengan data wawancara. Data penelitian ini berupa angket, dan berupa wawancara. Kuesioner dikumpulkan secara online, sedangkan wawancara dilakukan melalui wawancara mendalam secara online dan offline. Data yang terkumpul dihitung, ditranskripsikan, diseleksi, dan difokuskan pada data yang mengacu pada masalah penelitian. Data kuantitatif terpilih dianalisis menggunakan SPSS 24.0 untuk mendapatkan rerata skor, frekuensi, dan persentase. Sedangkan data wawancara berupa deskripsi, kemudian dianalisis dengan menggunakan teori Acosta & Acosta (2017). Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pembelajar EFL Indonesia memiliki persepsi positif terhadap praktik Grammar Nazi di media sosial Twitter. Peserta didik menggunakan kritik atau umpan balik korektif dari Grammar Nazi sebagai motivasi untuk belajar dan melatih keterampilan mereka dalam menggunakan bahasa Inggris. Kebaikan Grammar nazi adalah dalam berbagi pengetahuan dengan memberikan umpan balik korektif untuk orang lain, dan peserta didik menganggap ini sebagai sumber belajar baru yang dapat digunakan di luar buku teks atau sekolah. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pembelajar EFL Indonesia yang menerima kritik korektif dari Grammar Nazi di media sosial menyadari dan menerima tindakan tersebut sebagai bagian dari pembelajaran bahasa Inggris secara nyata.

Available Versions of this Item

• INDONESIAN EFL LEARNERS’ PERCEPTIONS TOWARD THE PRACTICE OF GRAMMAR NAZIS ON SOCIAL MEDIA TWITTER. (deposited UNSPECIFIED)
  • INDONESIAN EFL LEARNERS’ PERCEPTIONS TOWARD THE PRACTICE OF GRAMMAR NAZIS ON SOCIAL MEDIA TWITTER. (deposited 26 Sep 2022 08:42) [Currently Displayed]

Actions (login required)

View Item