IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DAN BANDONGAN PROGRAM MADRASAH DINIYAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING BAGI MAHASISWA DI IAIN TULUNGAGUNG

NILA SYAFIQOTUL KHAQIQOH, 12201173131 (2022) IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DAN BANDONGAN PROGRAM MADRASAH DINIYAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING BAGI MAHASISWA DI IAIN TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (158kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (417kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (110kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (444kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (484kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (311kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (518kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (307kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (193kB)
[img] Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf

Download (300kB)

Abstract

Skripsi dengan judul “Implementasi Metode Sorogan dan Bandongan Program Madrasah Diniyah dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning bagi Mahasiswa di IAIN Tulungagung” ini ditulis oleh Nila Syafiqotul Khaqiqoh, NIM. 12201173131, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, dengan dosen pembimbing Liatul Rohmah, M.Pd.I. Kata Kunci: Implementasi Metode Sorogan dan Bandongan, Program Madrasah Diniyah, Kemampuan Membaca Kitab Kuning Kemampuan mahasiswa dalam mendalami dasar-dasar agama Islam masih ada yang kurang, dengan begitu lembaga perguruan tinggi yang notabennya Perguruan Tinggi Agama Islam seharusnya mampu melahirkan dan menciptakan generasi yang memiliki pondasi kuat akan ajaran agama Islam. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut IAIN Tulungagung melakukan pembaharuan berupa adanya Madrasah Diniyah yang didalamnya itu mengkaji kitab-kitab kuning seperti pondok pesantren pada umumnya guna memperdalam ilmu keagamaan. Adanya Madrasah Diniyah yang sistem pembelajarannya seperti pondok pesantren pada umumnya yaitu metode sorogan dan bandongan. Tujuan dengan metode tersebut selain untuk memperdalam agama Islam, mahasiswa diharapkan juga mampu membaca kitab kuning yang mereka pelajari. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan penerapan metode sorogan dan bandongan pada program Madrasah Diniyah, (2) mendeskripsikan keuntungan metode sorogan dan bandongan program Madrasah Diniyah dalam meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning bagi mahasiswa di IAIN Tulungagung, (3) mendeskripsikan hambatan metode sorogan dan bandongan program Madrasah Diniyah dalam meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning bagi mahasiswa di IAIN Tulungagung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari Mudir Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung, Koordinasi Bidang Pendidikan Madrasah Diniyah, Koordinator Himasal Madrasah Diniyah IAIN Tulungagung, Ustadz/ Ustadzah Madrasah Diniyah, serta mahasiswa IAIN Tulungagung. Teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan yaitu dengan teknik triangulasi, peningkatan ketekunan dalam penelitian, dan perpanjangan keikutsertaan. Hasil penelitian ini adalah (1) penerapan metode sorogan dan bandongan program Madrasah Diniyah di IAIN Tulungagung meliputi 3 tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. (2) keuntungan metode sorogan yaitu: a) bisa menjadi tolok ukur kemampuan masing-masing mahasiswa dalam membaca kitab kuning, b) Ustadz bisa lebih mengenal mahasiswa yang diajar olehnya, c) Ustadz bisa mengetahui akan hasil belajar mahasiswa, d) Mahasiswa mampu membaca tulisannya sendiri serta mampu meningkatkan kepemahaman mengenai materi dalam kitab kuning, e) Antara ustadz dan mahasiswa memiliki hubungan yang lebih dekat. Sedangkan keuntungan metode bandongan yaitu: a) lebih cepat dan praktis untuk mengejar mahasiswa yang jumlahnya banyak, b) Mahasiswa bisa lebih paham materi yang dijelaskan oleh ustadz. (3) Hambatan metode sorogan yaitu: a) Membutuhkan durasi waktu yang panjang, b) Mahasiswa kurang maksimal dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning, c) Mahasiswa terkadang kurang menguasai kemempuan dasar dalam menggunakan tulisan jawa pegon. Sedangkan hambatan metode bandongan yaitu: a) Ustadz tidak bisa mengukur kemampuan mahasiswa dalammembaca kitab kuning, b) Terdapat mahasiswa kurang faham dikarenakan mahasiswa tidak fokus dalam mendengarkan penjelasan dari ustadz, c) terdapat mahasiswa yang mengantuk.

Item Type: Skripsi
Subjects: Pendidikan Islam
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: 12201173131 NILA SYAFIQOTUL KHAQIQOH
Date Deposited: 11 Oct 2022 02:36
Last Modified: 11 Oct 2022 02:36
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/31145

Actions (login required)

View Item View Item