KEBERMAKNAAN HIDUP JAMAAH MAJELIS TA’LIM ILMU TAUHID DI DUSUN NGIBAK, DESA SAWO, KECAMATAN CAMPURDARAT, KABUPATEN TULUNGAGUNG

ROSYIDA AMIENY AL HUSNI MARENY, 1733143065 (2023) KEBERMAKNAAN HIDUP JAMAAH MAJELIS TA’LIM ILMU TAUHID DI DUSUN NGIBAK, DESA SAWO, KECAMATAN CAMPURDARAT, KABUPATEN TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (2MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (208kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (204kB)
	Text BAB I.pdf Download (303kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (316kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (294kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (463kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (167kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (179kB)

Abstract

Skripsi yang berjudul “Kebermaknaan Hidup Jamaah Majelis Ta’lim Ilmu Tauhid di Dusun Ngibak, Desa Sawo, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung” ini ditulis oleh Rosyida Amieny Al Husni Mareny, NIM. 1733143065, Jurusan Tasawuf Psikoterapi Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, IAIN Tulungagung, dosen pembimbing Achmad Sauqi, S.Ag, M.Pd.I. Kata Kunci: Makna Hidup, Jamaah Majelis Ta’lim Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya makna hidup. Setiap manusia memiliki persoalan atau problem hidup yang berbeda-beda, dan menyikapi persoalan tersebut dengan cara yang berbeda pula. Seseorang yang memiliki dan menemukan kehidupan yang bermakna, selalu memiliki kontrol dan pedoman dalam setiap tindakannya sehingga dapat menyikapi masalah dengan baik dan bertanggungjawab. Makna hidup dapat ditemukan dalam berbagai cara dan metode salah satunya melalui jalan spiritual dengan mengikuti majelis ta’lim, namun dalam proses penemuan makna hidup setiap individu akan berbeda sesuai pengalaman yang dilaluinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pandangan jamaah majelis ta’lim ilmu tauhid tentang kehidupan dan mengetahui bagaimana pengalaman jamaah majelis ta’lim ilmu tauhid dalam mencapai hidup bermakna. Dalam penyusunan penelitian ini, menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah metode observasi partisipan, wawancara mendalam semi terstruktur, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis data fenomenologi yang dikemukakan oleh Cresswel. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa: 1) hidup adalah anungrah dan amanat dari Allah yang harus disyukuri dengan menjadi manusia yang bermanfaat, bertakwa kepada Allah, bertanggung jawab dan berusaha menjalani kehidupan sesuai norma-norma agama. Mendapatkan kebahagiaan dunia maupun akhirat adalah sebuah tujuan yang harus dicapai. Keinginan (nafsu) merupakan salah satu ujian Allah, sehingga mereka harus dapat memfilter setiap keinginan tersebut mengenai sisi positif dan negatif bagi dirinya, orang lain maupun agama. Dalam menyikapi kematian mereka menyikapinya dengan kepasrahan dan kesiapan jika ditakdirkan untuk mati. 2) Beberapa jamaah pernah mengalami tahap derita, yakni pernah kehilangan sosok ayah yang dicintainya adapula yang tertekan ketika menghadapi kenakalan anak yang tak kunjung usai. Kemudian tahap penerimaan diri dimana mereka meyakini bahwa semua adalah takdir Allah yang harus terjadi dan menyadari bahwa hidup ini pasti dihadapkan dengan berbagai ujian dan cobaan sehingga mereka mampu merubah sikap dengan rasa keikhlasan. Adapun penemuan makna hidup yang bersumber dari penghayatan yakni ketika salah satu jama’ah menyaksikan saudaranya meninggal akibat kecelakaaan. Selanjutnya tahap kehidupan bermakna yang timbul perubahan kondisi hidup yang lebih baik setelah adanya pengalaman rangkaian ibadah. Adapun komponen-komponen yang terdapat dimensi-dimensi, diantaranya dimensi personal, dimensi sosial, serta dimensi nilai.

Actions (login required)

View Item