Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Memahami Masalah Matematika pada Materi Fungsi di Kelas XI IPA MA Al-Muslihun Kanigoro Blitar Semester Genap Tahun Ajaran 2012/ 2013

Wati, Anita Widia (2014) Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Memahami Masalah Matematika pada Materi Fungsi di Kelas XI IPA MA Al-Muslihun Kanigoro Blitar Semester Genap Tahun Ajaran 2012/ 2013. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
9.abstrak.pdf

Download (183kB) | Preview
[img]
Preview
Text
10.BAB I skripsi Anita W (3214093006).pdf

Download (234kB) | Preview
[img]
Preview
Text
12.BAB III skripsi Anita w (3214093006).pdf

Download (236kB) | Preview
[img]
Preview
Text
11.BAB II skripsi Anita W (3214093006).pdf

Download (834kB) | Preview
[img]
Preview
Text
14.BAB V skripsi Anita W (3214093006).pdf

Download (161kB) | Preview
[img]
Preview
Text
13.BAB IV skripsi Anita W (3214093006).pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
daftar rujukan.pdf

Download (189kB) | Preview
Official URL: http://repo.iain-tulungagung.ac.id/

Abstract

Kata Kunci: Berpikir Kritis, Penyelesaian Masalah, dan Tahap Kemampuan Berpikir Kritis dalam Matematika Berpikir kritis adalah suatu jenis berpikir yang amat penting, terutama dalam bidang matematika. Karena pada dasarnya ciri utama dari pembelajaran matematika adalah metode penalarannya. Hal ini sesuai dengan tujuan utama dari berpikir kritis yaitu untuk mencapai pemahaman yang mendalam, sehingga dengan kemampuan berpikir kritis yang baik maka siswa akan mampu menyelesaikan permasalahan matematika dengan baik pula, begitu juga sebaliknya. Sekarang ini zaman semakin maju dan setiap orang dituntut untuk bisa lebih sensitif, aktif, kritis dan mandiri untuk bisa bertahan dalam menjalaninya. Karena itulah, untuk bisa bersaing mengikuti perkembangan zaman yang penuh dengan tantangan seperti saat ini diharapkan setiap orang khususnya peserta didik memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik. Ide tentang tingkat kemampuan berpikir kritis ini telah dikemukakan oleh Paul dan Elder. Sehingga untuk menilai tingkatan kemampuan berpikir kritis siswa, peneliti menggunakan elemen bernalar dan standar intelektual bernalar dari Model Berpikir Kritis Paul dan Elder. Di mana bagian berpikir yang dinilai adalah elemen bernalar (informasi, konsep dan ide, penyimpulan, serta sudut pandang) dengan standar penilaiannya adalah standar intelektual bernalar (kejelasan, ketepatan, ketelitian, relevansi, kelogisan, kedalaman, dan keluasan). Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan dan atau menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MA Al-Muslihun Kanigoro Blitar dalam menyelesaikan masalah matematika. Prosedur pengumpulan data terdiri dari metode observasi, metode tes dan metode wawancara. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA MA Al-Muslihun Kanigoro Blitar semester genap tahun ajaran 2012/ 2013. Tingkat kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MA Al-Muslihun dalam menyelesaikan masalah matematika hanya sampai pada TKBK 3 (kritis) dengan pengabaian TKBK 0 (tidak kritis). Masing-masing tingkat kemampuan berpikir kritis (TKBK) memiliki karakteristik tertentu berkaitan dengan elemen bernalar dan standar intelektual bernalarnya. Jika dikaitkan dengan penyelesaian masalah matematika, maka analisis kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MA Al-Muslihun adalah sebagai berikut: (1) Tahap klarifikasi, pada tahap ini subjek yang menempati TKBK 1 dan 2 menunjukkan karakteristik yang hampir sama yaitu mendapatkan informasi dari data yang ada. Sedangkan subjek pada TKBK 3 mampu mengidentifikasi masalah xiv berdasarkan pernyataan yang ada pada masalah dan mengetahui makna yang ada dalam pertanyaan. (2) Tahap asesmen, pada tahap ini subjek yang menempati TKBK 1 hanya menggali sebagian kecil informasi sedangkan subjek yang menempati TKBK 2 dan 3 menggali sebagian besar informasi dari permasalahan yang ada. (3) Tahap penyimpulan, pada tahap ini subjek yang menempati TKBK 1 sampai TKBK 2 hanya menggunakan berpikir yang sederhana sedangkan pada TKBK 3 menggunakan berpikir yang lebih jelas dan logis. (4) Tahap strategi/taktik, subjek yang menempati TKBK 1 menggunakan analogi atau tidak dapat memunculkan strategi yang digunakan. Subjek yang menempati TKBK 2 dan 3 menggunakan analogi, alur berpikirnya (penalaran) ada yang tidak dapat diikuti dan tidak logis ada pula yang jelas dan logis, serta menggunakan idenya sendiri dengan mencari hubungan-hubungan dalam menyelesaikan masalah. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan adanya penelitian lanjutan yang membahas mengenai tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika yang lebih mendalam lagi dan upaya peningkatkannya.

Item Type: Skripsi
Subjects: Matematika
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Tadris Matematika
Depositing User: Endang Rifngati S.Sos
Date Deposited: 09 Dec 2014 03:39
Last Modified: 09 Dec 2014 03:39
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/428

Actions (login required)

View Item View Item