RIESTI ANGGIA NOVITASARI, 126306201035 (2023) SELF CONFIDENCE KORBAN BROKEN HOME (Studi Kasus Pada Remaja Pac Ippnu Kecamatan Kauman). [ Skripsi ]
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
||
Text
ABSTRAK.pdf Download (190kB) |
||
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (71kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (364kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (325kB) |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (158kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (162kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (290kB) |
||
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (48kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (185kB) | Preview |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Self Confidence merupakan keyakinan individu terhadap kemampuan dalam diri sehingga individu tersebut sulit untuk dapat terpengaruh oleh orang lain. Sedangkan Broken Home kondisi keluarga yang tidak harmonis dan tidak terpenuhinya hak dan kewajiban di dalam sebuah rumah tangga yang menyebabkan pertengkaran dan berakhir perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk membahas self confidence korban broken home, kemudian dampak yang dialami korban broken home, serta cara korban broken home dalam menumbuhkan self confidence. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis single case instrumental case study. Teknik purposive sampling dipilih dalam pengambilan sampel penelitian. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan life history. Subyek dalam penelitian ini adalah satu korban broken home merupakan informan utama, dua informan pendukung dari orang tua dan anggota PAC IPPNU Kec. Kauman. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Triangulasi data digunakan untuk mengecek keabsahan data dari berbagai sumber. Hasil penelitian ditemukan bahwasanya remaja memiliki tanggung jawab yang kurang, namun remaja memiliki keyakinan pada kemampuan diri dalam menyelesaikan masalah, memiliki pandangan yang obyektif dalam menghadapi masalah yang terjadi dan berfokus pada masa depan. Akibat dari broken home dapat menimbulkan trauma bagi anak sehingga berdampak anak membenci orang tua, anak meniru perilaku orang tua, munculnya dampak psikologis pada anak, anak terjerumus pergaulan bebas, dan trauma mendalam. Maka dari itu, dalam upaya menumbuhkan self confidence perlu adanya cinta dari orang-orang terdekat, rasa aman di lingkungan sekitar, adanya sebuah hubungan yang dekat dan akrab, sumber daya yang menunjang, serta dukungan atas luka dan trauma untuk berfokus pada kebangkitan diri. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa bahwa broken home dapat mengakibatkan self confidence yang kurang dari akibat broken home yang dialami. Setelah adanya dukungan, kepercayaan dan motivasi dari keluarga dan teman dekat, anak korban broken home dapat menumbuhkan self confidence kembali. Kata Kunci : Self Confidence, Broken Home, Remaja
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Bimbingan dan Konseling Islam > Perilaku |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Bimbingan Penyuluhan Islam |
Depositing User: | 126306201035 RIESTI ANGGIA NOVITASARI |
Date Deposited: | 26 Apr 2024 07:43 |
Last Modified: | 26 Apr 2024 09:27 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/45235 |
Actions (login required)
View Item |