MOHAMAD ADIB SAUQIL KIROM, 126204201058 (2024) KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI LEVEL KOGNITIF SISWA KELAS X MA NEGERI 10 JOMBANG. [ Skripsi ]
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
||
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (166kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (175kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (551kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (672kB) |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (291kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (534kB) |
||
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (180kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (403kB) | Preview |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Skripsi dengan judul "Kemampuan Berpikir Analitis Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Barisan Dan Deret Ditinju Dari Level Kognitif Siswa Kelas X MA Negeri 10 Jombang" ini ditulis oleh Mohamad Adib Sauqil Kirom, NIM. 126204201058. Program Studi Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, yang dibimbing oleh Dr. Syaiful Hadi., M.Pd. Kata Kunci: Berpikir Analitis, Masalah Barisan dan Deret, Level Kognitif. Kemampuan berpikir analitis merupakan kemampuan yang penting dikuasai oleh siswa. Karena kemampuan ini sebagai pondasi untuk tercapainya tujuan pendidikan. Berpikir analitis merupakan tahapan paling awal dalam berpikir tingkat tinggi (high order thinking skills) sehingga sangat penting bagi keberhasilan siswa di masa yang akan datang. Berpikir analitis merupakan kategori keempat (C4) dalam proses kognitif. Sehingga level kognitif sangat erat kaitannya dengan berpikir analitis. Level kognitif sendiri merupakan tingkat kemampuan kognitif siswa. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir analitis siswa kelas X MA Negeri 10 Jombang yang mempunyai level kogitif tinggi dalam menyelesaikan masalah barisan dan deret, (2) untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir analitis siswa kelas X MA Negeri 10 Jombang yang mempunyai level kogitif sedang dalam menyelesaikan masalah barisan dan deret, (3) untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir analitis siswa kelas X MA Negeri 10 Jombang yang mempunyai level kogitif rendah dalam menyelesaikan masalah barisan dan deret. Pendekatan yang dilakukan dalam penulisan ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus yang dilakukan di kelas X-C MA Negeri 10 Jombang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir analitis dan wawancara. Tes yang diberikan adalah dua buah tes soal kemampuan berpikir analitis yang sekaligus digunakan untuk mengukur level kognitif. Tes dilakukan untuk mengetahui level kognitif siswa dengan memberikan nilai sesuai kemampuan pengerjaannya yang selanjutnya dilakukan wawancara mendalam untuk mengetahui kemampuan berpikir analitis siswa sesuai dengan hasil pengerjaan tes. Subjek dalam penelitian ini adalah dua siswa dengan dengan level kognitif tinggi, dua siswa dengan level kognitif sedang, dan dua siswa siswa dengan kevel kognitif rendah yang diambil secara acak sesuai kategori level kognitif. Dalam menganalisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan signifikan antara siswa dengan level kognitif tinggi(ST) dan sedang(SS) dibandingkan dengan level kognitif rendah(SR). (1) siswa dengan level kognitif tinggi dalam menyelesaikan masalah barisan dan deret memenuhi hampir seluruh indikator berpikir analitis yang meliputi membedakan (differentiating), mengorganisasi (organizing) dan memberikan atribut (attributing). Namun salah satu subjek tidak menentukan kesimpulan dari hasil penyelesaian masalah (2) siswa dengan level kognitif sedang dalam menyelesaikan masalah barisan dan deret memenuhi dua indikator berpikir analitis yang meliputi membedakan (differentiating) dan mengorganisasi (organizing), namun belum mampu memenuhi indikator memberikan atribut (attributing). Kedua subjek belum mampu memenuhi sub indikator mengaitkan hasil penyelesaian dengan yang ditanyakan dan menentukan kesimpulan dari hasil penyelesaian masalah (3) siswa dengan level kognitif rendah dalam menyelesaikan masalah barisan dan deret hanya memenuhi indikator mengorganisasi (organizing). Kedua subjek tidak memenuhi indikator membedakan (differentiating),) dan memberikan atribut (attributing). Berdasarkan hasil tes dan wawancara kedua subjek tidak menuliskan bagian yang penting menjadi tujuan dan tidak mampu menemukan jawaban serta menarik kesimpulan berdasarkan pengerjaan mereka.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Matematika > Himpunan Matematika |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Tadris Matematika |
Depositing User: | 126204201058 MOHAMAD ADIB SAUQIL KIROM |
Date Deposited: | 14 Jun 2024 03:35 |
Last Modified: | 14 Jun 2024 03:35 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/46558 |
Actions (login required)
View Item |