IMPLEMENTASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 135/PUU-XIII/2015 TERHADAP PERLINDUNGAN HAK PILIH PENYANDANG DISABILITAS MENTAL PERSPEKTIF FIKIH SIYASAH (Studi Kasus Pemilihan Umum Di Kabupaten Kediri)

ZALZA MEIRA CAHYANI, 126103201028 (2024) IMPLEMENTASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 135/PUU-XIII/2015 TERHADAP PERLINDUNGAN HAK PILIH PENYANDANG DISABILITAS MENTAL PERSPEKTIF FIKIH SIYASAH (Studi Kasus Pemilihan Umum Di Kabupaten Kediri). [ Skripsi ]

This is the latest version of this item.

[img] Text
COVER.pdf

Download (710kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (201kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (20kB) | Preview
[img] Text
BAB I.pdf

Download (128kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (208kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (79kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (141kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (318kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (15kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (159kB) | Preview
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (955kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Putusan MK Nomor 135/PUU-XII/2015 yang telah mengonfirmasi bahwa individu dengan disabilitas mental memiliki hak setara dalam partisipasi pemilu. Oleh karena itu, keterlibatan penyandang disabilitas mental dalam Pemilu bukanlah sekadar retorika melainkan telah ditegaskan secara jelas oleh legitimasi hukum. Di Kabupaten Kediri, seringkali hak pilih penyandang disabilitas mental diabaikan dengan dianggap tidak cakap secara hukum dan disamaratakan keadaan mentalnya. Selain itu, kurangnya penyediaan TPS khusus bagi penyandang disabilitas mental mengakibatkan kurangnya perlindungan dan perhatian khusus terhadap mereka serta keengganan dalam menggunakan hak pilihnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 135/PUU-XIII/2015 Terhadap Perlindungan Hak Pilih Penyandang Disabilitas Mental Dalam Pemilu Di Kabupaten Kediri;2) Bagaimana Perspektif Fikih Siyasah Atas Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 135/PUU-XIII/2015 Terhadap Perlindungan Hak Pilih Penyandang Disabilitas Mental Dalam Pemilu Di Kabupaten Kediri. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian Yuridis-Empiris dengan pendekatan Perundang-Undangan dan Pendekatan kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Pada teknik analisis data peneliti menggunakan analisis kualitatif. Sedangkan untuk keabsahan data/triangulasi peneliti menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Implementasi putusan MK Terhadap Perlindungan Hak Pilih Penyandang Disabilitas Mental Dalam Pemilu Di Kabupaten Kediri telah terlaksana sesuai dengan ketentuan yang ada. Namun, terdapat beberapa permasalahan yang masih perlu diperbaiki seperti: a)sosialisasi belum tersebar secara merata, b)adanya penolakan dari keluarga untuk mendaftarkan anggota keluarga disabilitas mental, c)aksesibilitas belum terwujud sepenuhnya, d)siklus eksklusi sosial yang terjadi pada keluarga penyandang disabilitas mental. 2)Perlindungan hak pilih Penyandang Disabilitas Mental non permanen dalam Pemilu Di Kabupaten Kediri tidak hanya mencerminkan kepatuhan terhadap prinsip fikih siyasah, tetapi juga merupakan implementasi langsung dari ajaran Islam yang memperintahkan perlindungan terhadap hak pilih penyandang disabilitas mental.

Item Type: Skripsi
Subjects: Hukum > Hukum Tata Negara
Hukum > Perlindungan Hukum
Hukum > Putusan
Divisions: Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Tata Negara
Depositing User: 126103201028 ZALZA MEIRA CAHYANI
Date Deposited: 26 Jun 2024 03:32
Last Modified: 26 Jun 2024 03:32
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/47292

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item