PENGARUH RELIGIUSITAS GURU TERHADAP PEMAHAMAN KEAGAMAAN, JIWA SOSIAL DAN KARAKTER PESERTA DIDIK (Study Sequential Explanatory Mixed Method di MAN se-Kabupaten Trenggalek)

MIFTAKHUL WAHID FAUZAN, 1880506220037 (2024) PENGARUH RELIGIUSITAS GURU TERHADAP PEMAHAMAN KEAGAMAAN, JIWA SOSIAL DAN KARAKTER PESERTA DIDIK (Study Sequential Explanatory Mixed Method di MAN se-Kabupaten Trenggalek). [ Thesis ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (196kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (88kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (196kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (315kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (282kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (214kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (89kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (158kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini berlatar belakang perkembangan teknologi yang membawa dampak negatif pada berbagai lapisan masyarakat. Pendidikan menjadi salah satu sektor yang terkena dampaknya secara signifikan dan tidak dapat dihindari. Permasalahan dalam pendidikan menjadi semakin kompleks, termasuk sistem pendidikan yang terus berubah, penurunan kualitas peserta didik, dan industrialisasi pendidikan. Salah satu solusi yang dapat diambil adalah dengan mengandalkan guru yang memiliki tingkat religiusitas tinggi. Guru berperan sebagai figur sentral dalam keberhasilan pendidikan, khususnya dalam membimbing peserta didik. Religiusitas guru memiliki potensi untuk mengarahkan kesuksesan peserta didik baik dari segi lahiriah maupun batiniah, sehingga tidak hanya aspek kognitif yang tercapai, tetapi juga perkembangan jiwa sosial dan karakter peserta didik. Rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) Seberapa baik religiusitas guru, pemahaman keagamaan, jiwa sosial dan karakter peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek?. (2) Apakah ada pengaruh religiusitas guru terhadap pemahaman keagamaan peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek?. (3) Apakah ada pengaruh religiusitas guru terhadap jiwa sosial peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek?. (4) Apakah ada pengaruh religiusitas guru terhadap karakter peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek?. (5) Apakah ada pengaruh religiusitas guru terhadap pemahaman keagamaan, jiwa sosial dan karakter peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek?. (6) Bagaimana religiusitas guru dalam pemahaman keagamaan peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek?. (7) Bagaimana religiusitas guru dalam jiwa sosial peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek?. (8) Bagaimana religiusitas guru dalam karakter peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek? Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menguraikan kualitas religiusitas guru, pemahaman keagamaan, jiwa sosial dan karakter peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek. (2) Mengidentifikasi pengaruh religiusitas guru terhadap pemahaman keagamaan peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek. (3) Mengidentifikasi pengaruh religiusitas guru terhadap jiwa sosial peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek. (4) Mengidentifikasi pengaruh religiusitas guru terhadap karakter peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek. (5) Mengidentifikasi pengaruh religiusitas guru terhadap pemahaman keagamaan, jiwa sosial dan karakter peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek. (6) Mendekripsikan religiusitas guru dalam meningkatkan pemahaman keagamaan peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek. (7) Mendekripsikan religiusitas guru dalam meningkatkan jiwa sosial peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek. (8) Mendekripsikan religiusitas guru dalam meningkatkan karakter peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek. Metode penelitian yang dipakai adalah Study Sequential Explanatory Mixed Method merupakan metode campuran antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini dilakukan secara berurutan antara penelitian kuantitatif lantas kualitatif. Penelitian kualitatif disini sebagai pendalaman, penguatan dan penjabaran dari hasil penelitian kuantitatif. Pada akhirnya terjadi interpretasi dari hasil penelitian kuantitatif serta kualitatif. Hasil penelitian ini menguraikan bahwasannya: (1) Kualitas religiusitas guru di MAN se-Kabupaten Trenggalek termasuk pada kategori cukup baik dengan presentase 44%. Kualitas pemahaman peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek berada dalam kategori cukup baik memiliki presentase sebesar 42,4%. Kualitas jiwa sosial peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek tergolong dalam kategori baik dengan presentase 39,1%. Kualitas karakter peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek termasuk kategori cukup baik dengan presentase sebesar 40,2%. (2) Terdapat pengaruh signifikan antara religiusitas guru terhadap pemahaman keagamaan peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek dengan nilai signifikansi 0,026. (3) Terdapat pengaruh signifikan antara religiusitas guru terhadap jiwa sosial peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek dengan nilai signifikansi 0,000. (4) Terdapat pengaruh signifikan antara religiusitas guru terhadap karakter peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek dengan nilai signifikansi 0,000. (5) Terdapat pengaruh yang positif dan simultan antara religiusitas guru terhadap pemahaman keagamaan, jiwa sosial dan karakter peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek dengan nilai signifikansi Pillae Traice, Wilks' Lamda, Hotelling's Trace sebesar 0,000. Sedangkan nilai sig. Roy's Largest Root sebesar 0,021. (6) Religiusitas guru dalam pemahaman keagamaan peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek yaitu a) Islamic dimension meliputi peserta didik semakin mendalami keyakinan yang dianut, guru menjadi teladan dalam melaksanakan ibadah, memperkuat pemahaman agama guna diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. b) Islamic religious conversion seperti peserta didik memiliki semangat dan antusiasme dalam mempelajari dan mempraktikkan ajaran agama, menjadi inspirasi dan teladan pada pribadi peserta didik. c) Islamic positive religious coping seperti mengembangkan sikap positif dan optimis, meningkatkan keterampilan berfikir kritis dan kreatif. d) Islamic religious struggle seperti membantu menghadapi tantangan kehidupan, menghayati makna dan hikmah ibadah. e) Islamic religious internalization-indentification seperti memahami pentingnya hidup berpedoman pada ajaran islam, memperkuat identitas keagamaan yang dimiliki. f) Islamic religious exclusivism seperti membawa pemahaman yang lebih toleran serta membentuk dan memperkuat keimanan. (7) Religiusitas guru dalam jiwa sosial peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek yaitu a) Islamic dimension berupa menumbuhkan perilaku jujur dan adil dalam berinteraksi, membangun rasa persatuan dan kebersamaan, menumbuhkan rasa bakti kepada orang yang lebih tua, menyambung silaturahmi serta memperkuat hubungan sosial. b) Islamic religious conversion seperti menginspirasi untuk lebih peduli kepada orang lain, membangun hubungan yang erat dan saling percaya. c) Islamic positive religious coping seperti mengarahkan untuk bersyukur, membentuk sikap tidak mudah putus ada dan selalu mencari hikmah kehidupan. d) Islamic religious struggle seperti menanamkan ketahanan dan ketekunan yang kuat, memiliki sikap terbuka dan rendah hati. e) Islamic religious internalization-indentification seperti menumbuhkan rasa dermawan, menungkatkan rasa solidaritas. f) Islamic religious exclusivism seperti memiliki sikap terbuka dalam berbagai hal, meningkatkan lingkungan yang harmonis. (8) Religiusitas guru dalam karakter peserta didik di MAN se-Kabupaten Trenggalek yaitu a) Islamic dimension seperti menumbuhkan kedisiplinan di madrasah, menumbuhkan kebiasaan berkata baik, membentuk karakter yang jujur dan bertanggung jawab. b) Islamic religious conversion seperti menguatkan kerja kerasa, peningkatan rasa percaya diri. c) Islamic positive religious coping seperti Mengatasi kecemasan yang dirasakan, penguatan sikap sabar. d) Islamic religious struggle seperti menumbuhkan keberanian peserta didik, meningkatkan kemampuan mengontrol diri. e) Islamic religious internalization-indentification seperti meningkatkan kerjasama, menemukan makna dan tujuan hidup. f) Islamic religious exclusivism seperti memperkuat identitas keagamaan serta mengolah waktu yang baik.

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Agama
Pendidikan Islam > Madrasah aliyah
Pendidikan Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: 1880506220037 MIFTAKHUL WAHID FAUZAN
Date Deposited: 27 Jun 2024 03:30
Last Modified: 27 Jun 2024 03:30
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/47678

Actions (login required)

View Item View Item