PENYELESAIAN SENGKETA HARTA WARIS ANTARA AYAH (YANG TELAH MENIKAH LAGI) DAN ANAK KANDUNG SECARA NON LITIGASI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN TEORI MEDIASI (Studi Kasus di Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung)

MOKHAMAD FAZRIN FAALNASIQIN, 126102203318 (2024) PENYELESAIAN SENGKETA HARTA WARIS ANTARA AYAH (YANG TELAH MENIKAH LAGI) DAN ANAK KANDUNG SECARA NON LITIGASI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN TEORI MEDIASI (Studi Kasus di Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung). [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
ABSTRAK .pdf

Download (314kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI .pdf

Download (76kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (326kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (568kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (187kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (167kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (294kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (12kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA .pdf

Download (187kB)
[img] Text
LAMPIRAN .pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Mokhamad Fazrin Faalnasiqin, 126102203318, Penyelesaian Sengketa Harta Waris Antara Ayah (Yang Telah Menikah Lagi) Dan Anak Kandung Secara Non Litigasi Perspektif Hukum Islam Dan Teori Mediasi (Studi Kasus di Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung), Jurusan Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, 2024, Pembimbing: Muhammad Mufti Al Anam, М.Н.І. Kata Kunci : Penyelesaian Sengketa, Harta Waris, Hukum Islam, Teori Mediasi Penelitian ini dilatarbelakangi ikut campurnya istri ketiga atau ibu tiri, memengaruhi suaminya agar menjual rumah beserta pekarangan harta bersamanya dengan istri kedua, yang saat ini ditempati anak almarhumah istri kedua. Fokus penelitian ini adalah : 1. Bagaimana penyelesaian sengketa harta waris antara ayah (yang telah menikah lagi) dan anak kandung secara non litigasi di Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung?, 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap penyelesaian sengketa harta waris antara ayah (yang telah menikah lagi) dan anak kandung secara non litigasi di Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung?, 3. Bagaimana tinjauan teori mediasi terhadap penyelesaian sengketa harta waris antara ayah (yang telah menikah lagi) dan anak kandung secara non litigasi di Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung? Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif dan menggunakan metode yuridis empiris. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data. Penelitian ini menghasilkan: Pertama, Penyelesaian sengketa harta waris yaitu secara mediasi di balai desa dengan mediator paman yang diwujudkan dengan kesepakatan bersama berdamai untuk pembagian harta berdasarkan pembagian negosiasi harta waris dengan bukti tandatangan langsung dibuatkannya sertifikat kepemilikan tanah supaya masalah sengketa dapat segera terselesaikan. Rumah dan pekarangan seluas 36 ru sah menjadi milik kedua anak perempuan, kemudian sawah seluas 200 ru menjadi milik ayah. Kedua, Penyelesaian sengketa ini menggunakan metode yang terdapat dalam hukum Islam sesuai dengan metode al-shulh, yaitu upaya untuk mencapai kesepakatan damai antara ahli waris melalui musyawarah mufakat. Hasil mediasi yang dilakukan oleh kedua belah pihak, berupa kesepakatan bersama untuk melakukan pembagian waris dengan negosiasi harta dan hasil akhirnya kesepakatan pembagian yang tidak sesuai dengan penghitungan farāidh. Ketiga, Berdasarkan teori mediasi Lawrence Boulle, pola mediasi yang digunakan dalam penyelesaian sengketa harta waris di Desa Kates menggunakan model settlement mediation, atau mediasi kompromi, yaitu mediasi yang tujuan utamanya mendorong terwujudnya kompromi atas tuntutan kedua belah pihak yang sedang bertikai. Pada model ini mediator kedudukannya dianggap lebih tinggi dari disputants, serta mediator membantu menurunkan ketegangan dan ego kedua belah pihak pasca terjadinya sengketa untuk menuju titik kompromi, supaya dapat mencari jalan tengah yang memuaskan antar kedua belah pihak yang bersengketa.

Item Type: Skripsi
Subjects: Hukum > Hukum Keluarga Islam
Divisions: Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: 126102203318 MOKHAMAD FAZRIN FAALNASIQIN
Date Deposited: 30 Jul 2024 08:51
Last Modified: 30 Jul 2024 08:51
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/49503

Actions (login required)

View Item View Item