PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM FILOSOFI MEMAYU HAYUNING BAWANA: RELEVANSINYA DENGAN KESADARAN DEEP ECOLOGY

YUDHA AHMADA ARIF FAKHRUDDIN, 18805072200022 (2024) PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM FILOSOFI MEMAYU HAYUNING BAWANA: RELEVANSINYA DENGAN KESADARAN DEEP ECOLOGY. [ Thesis ]

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (851kB) | Preview
[img] Text
Dastar isi.pdf

Download (774kB)
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (980kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (995kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (760kB)
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (749kB) | Preview
[img] Text
Materi bimbingan.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (147kB)

Abstract

Tesis dengan judul “Pelestarian Lingkungan dalam Filosofi Memayu Hayuning Bawånå,: Relevansinya dengan Kesadaran Deep Ecology” ini ditulis oleh Yudha Ahmada Arif Fakhruddin dengan Promotor Dr. Rizqa Ahmadi, Lc., MA, dan Dr. Mulia Ardi, M.Phil. Kata Kunci : Deep Ecology, Memayu Hayuning Bawånå, Pelestarian Lingkungan. Paradigma revolusi ekologis diproyeksikan akan mengubah antroposentris dan modernisme telah mendikotomikan relasi manusia dengan alam, mengakibatkan eksploitasi berlebihan dan kerusakan lingkungan yang masif. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi krisis ini, namun seringkali terhambat oleh kurangnya pendekatan holistik dan apresiasi terhadap keragaman perspektif. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana konsep Memayu Hayuning Bawana dapat diaplikasikan dalam pelestarian lingkungan dan mengeksplorasi relevansi serta hubungan antara falsafah Memayu Hayuning Bawånå dengan prinsip-prinsip Deep Ecology. Dengan pendekatan kualitatif melalui studi literatur dan analisis konseptual, penelitian ini menjawab dua pertanyaan: (1) Bagaimana pelestarian lingkungan menurut konsep Memayu Hayuning Bawånå, (2) Bagaimana integrasi Memayu Hayuning Bawånå, atas pelestarian lingkungan dalam prinsip kesadaran Deep Ecology? Hasil penelitian menunjukkan: (1) Memayu Hayuning Bawånå, memberikan landasan pemahaman tentang keterkaitan antara manusia, alam, dan Tuhan. Konsep ini mendorong perilaku berkelanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana. Dalam pandangan ini, aspek moral dan spiritual harus saling terhubung. Pendekatan ini berpotensi mengatasi krisis lingkungan tanpa menyisakan ruang bagi antroposentrisme. (2) Integrasi prinsip-prinsip Deep Ecology dengan Memayu Hayuning Bawånå, dapat menciptakan kerangka kerja pelestarian lingkungan yang efektif. Meski berasal dari latar belakang budaya berbeda, kedua konsep ini memiliki tujuan yang sama: mewujudkan kehidupan yang harmonis antara manusia dan alam. Integrasi kedua konsep ini diilustrasikan melalui Piramida Hijau, sebuah kerangka konseptual yang menggambarkan hubungan antara: pandangan filosofi, norma operasional, dan aturan praktis dalam pelestarian lingkungan. Hal ini menggambarkan proses realisasi diri sebagai penyadaran akan kesatuan dan interdependensi semua makhluk hidup dengan alam semesta. Integrasi Memayu Hayuning Bawånå dan Deep Ecology dapat menjadi landasan yang kuat dalam membangun etika lingkungan yang lebih komprehensif dan inklusif. Pemahaman yang lebih mendalam tentang interdependensi global dalam ekosistem, serta adopsi perspektif ekosentris, menjadi kunci dalam menghadapi krisis ekologi kontemporer.

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Filsafat > Filsafat Barat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Filsafat Agama
Depositing User: 1880507220002 YUDHA AHMADA ARIF FAKHRUDDIN
Date Deposited: 03 Sep 2024 10:31
Last Modified: 03 Sep 2024 10:31
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/50354

Actions (login required)

View Item View Item