PENDIDIKAN SPIRITUAL DALAM TRADISI TAHLILAN SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN AL-HIDAYAH TULUNGAGUNG

DESI NOVITRI NATALIA, 126302201015 (2024) PENDIDIKAN SPIRITUAL DALAM TRADISI TAHLILAN SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN AL-HIDAYAH TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

[img] Text
PENDIDIKAN SPIRITUAL DALAM TRADISI TAHLILAN SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN AL-HIDAYAH TULUNGAGUNG.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian budaya santri yang membahas tentang pendidikan spiritual dalam tradisi tahlil di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Hidayah Tulungagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan spiritual dan nilai pendidikan spiritual yang terdapat pada tradisi tahlilan di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Hidayah Tulungagung Penelitian ini merupakan penelitian field research atau penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif (Qualitative Research) dengan teori milik karl Mannheim yaitu menganalisis suatu permasalahan dilihat dari sisi makna objektif, ekspresif, dan dokumenter. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk menganalisis data, penulis menggunakan teknik yang dikemukakan oleh Miles dan Hurberman. Setelah melakukan penelitian, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Hidayah Tulungagung menerapkan pendidikan spiritual sebagai pembentukan ruhani santri dalam tradisi tahlilan. Dalam mencapai pendidikan spiritual (ruhani) maka perlu cara agar mencapai ruhani yang kuat dan jiwa yang sehat dalam menjalankan spiritual perlu dengan menjalankan rangkaian metode, seperti dzikir, diam, sabar, ikhlas, istiqamah, doa, syukur, dan tawakal. Sedangkan cara tersebut sudah menjadi konsep dalam tradisi tahlilan, karena dalam tradisi tahlilan terdapat dzikir, solawat, dan do'a sebagai metode ruhani yang diajarkan di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Hidayah. Menjadi sangat penting pendidikan spiritual sebab setiap santri membutuhkan perasaan yang mana 1) kebahagiaan, 2) ketenangan, dan 3), rasa kasih sayang. Masalah dapat saja timbul apabila ketiga komponen perasaan ini hilang, yang terjadi adalah kesulitan belajar, anti sosial, dan motivasi belajar menurun. Kegiatan yang mendasari kegiatan tersebut untuk meningkatkan pendidikan spiritualisme dalam tradisi agama.

Item Type: Skripsi
Subjects: Filsafat > Filsafat Pendidikan
Pendidikan
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Filsafat Agama
Depositing User: 126302201015 DESI NOVITRI NATALIA
Date Deposited: 09 Sep 2024 04:34
Last Modified: 09 Sep 2024 04:34
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/52200

Actions (login required)

View Item View Item