PANDANGAN AL-QUR’AN TENTANG CHILDFREE (Kajian atas Ayat-Ayat tentang Keturunan dengan Pendekatan Ma’na> Cum Maghza>)

MARIATUL QIBTIYAH, 1880503220004 (2024) PANDANGAN AL-QUR’AN TENTANG CHILDFREE (Kajian atas Ayat-Ayat tentang Keturunan dengan Pendekatan Ma’na> Cum Maghza>). [ Thesis ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (896kB) | Preview
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (242kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (331kB)
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (371kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (322kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (464kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (544kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (144kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (212kB) | Preview
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (642kB)

Abstract

Tesis ini mengkaji tentang fenomena childfree yaitu keputusan untuk tidak mempunyai anak setelah menikah. Isu ini cukup kontroversial. Mengingat sejak kecil telah ditanamkan dalam diri seorang muslim, menikah adalah penyempurna agama dan salah satu misinya adalah untuk meneruskan keturunan. Masyarakat Indonesia meyakini bahwa anak adalah rezeki. Memiliki anak merupakan sesuatu yang harus diusahakan untuk dimiliki oleh pasangan yang sudah menikah. Namun sejak isu childfree muncul terlebih banyak orang muslim yang mulai mempraktekkannya, masyarakat mulai mempertanyakan apa tujuan sebenarnya dari disyariatkannya pernikahan dan berketurunan. Untuk menjawab hal tersebut, dibutuhkan pengkajian ulang tentang bagaimana pandangan al-Qur’an tentang childfree melalui ayat-ayat keturunan dengan menggunakan pendekatan ma'na> cum maghza>. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana tinjauan umum tentang childfree dan ma’na> cum maghza>, (2) Bagaimana konsep keturunan dalam al-Qur’an, (3) Bagaimana penafsiran ayat-ayat tentang keturunan dengan pendekatan ma'na> cum maghza>. Penelitian ini merupakan hasil penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik penelitian kepustakaan melalui dua sumber: pertama, observasi, yaitu mengumpulkan data dari pengamatan peneliti terhadap fenomena childfree, dan fenomena lain yang berkaitan dengan childfree, kemudian mencocokkan fenomena-fenomena tadi dengan ayat al-Qur’an yang secara implisit membahas tentang childfree. Ditemukan enam ayat yaitu: al-Furqan [25]: 74; al-Ahqaf [46]: 15; ali-Imran [3]: 38, al-Kahfi [18]: 46; al-Nahl [16]: 72), al-Furqan [25]: 54. Kemudian ayat-ayat tersebut ditafsirkan dengan menggunakan pendekatan ma’na> cum maghza> yaitu metode penafsiran yang mencari atau merekontruksi makna asal (ma’na>) dan pesan utama (maghza>/signifikansi) dari teks kemudian mengembangkan signifikansinya sesuai dengan masa kekinian dan kedisinian. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: (1) Childfree adalah keputusan sadar untuk hidup tanpa anak. Sedangkan ma'na> cum maghza> adalah salah satu metode penafsiran kontemporer yang memberikan perhatian seimbang antara makna asal literal (ma'na>) dan pesan utama (maghza> ) dibalik makna literal dari sebuah teks. (2) Keturunan (anak) disebutkan dalam al-Qur’an sebagai: penyenang hati, orang yang akan menyelamatkan orang tua dari api neraka melalui doanya, orang yang mengangkat derajat kemuliaan orang tua, sebagai perhiasaan kehidupan di dunia, sebagai anugerah dan rezeki dari Allah, dan sebagai bentuk cinta Allah kepada manusia. (3) Childfree boleh dilakukan jika keputusannya memiliki alasan yang jelas dan membawa maslahah. Meskipun mempunyai anak hanya sebuah anjuran, namun hikmah yang didapatkan dari memiliki anak jauh lebih banyak daripada tidak memiliki anak. Beberapa keutamaan yang tidak didapatkan ketika seseorang memilih childfree yaitu: tidak mendapatkan amal shaleh yang kekal pahalanya yang didapatkan dari mendidik anak, tidak mendapatkan pahala doa dan pahala amal shaleh anak, meninggalkan tujuan sebenarnya dari disyariatkannya pernikahan dalam Islam, melewatkan jariyah amal shaleh, tidak mensyukuri nikmat Allah karena anak adalah sebuah anugerah yang harus disyukuri, tidak menjalankan tujuan sebenarnya dari diciptakannya manusia yaitu untuk terus melahirkan keturunan.

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Agama
Agama > Al Hadist
Agama > Al Quran
Masyarakat Islam
Agama > Tafsir Quran
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Depositing User: 1880503220004 MARIATUL QIBTIYAH
Date Deposited: 10 Sep 2024 03:37
Last Modified: 10 Sep 2024 03:37
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/52897

Actions (login required)

View Item View Item