AUDREY PRISCILIA SYAMSU, 126306202059 (2024) GAMBARAN SOSIAL EMOSIONAL REMAJA KORBAN BROKEN HOME (Studi Kasus Korban Perrceraian di MAN 3 Blitar). [ Skripsi ]
![]() |
Text
cover.pdf Download (863kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK1.pdf Download (254kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (185kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (174kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (314kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (191kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (314kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (128kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (170kB) |
![]() |
Text
Lampiran 1 Pedoman Wawancara.pdf Restricted to Repository staff only Download (996kB) |
Abstract
Penelitian ini memiliki tujuan untuk memberikan gambaran sosial emosional remaja yang menjadi korban broken home (perceraian orang tuanya). Perceraian orang tua sering kali membawa dampak psikologis pada perkembangan remaja, utamanya dalam aspek sosial dan emosional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mendapatkan gambaran yang mendalam mengenai pengalaman sosial dan emosional remaja korban perceraian orang tua. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan satu subyek remaja yang mengalami perceraian orang tua dan tiga narasumber pendukung serta observasi untuk mengamati perilaku mereka di lingkungan sekolah dan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang berasal dari keluarga broken home memiliki perkembangan sosial emosional yang cukup baik hal ini dapat ditandai dengan remaja yang memiliki banyak teman dan memiliki emosi yang cenderung stabil akan tetapi di sisi lain remaja merasa bahwa dirinya kurang memiliki percaya diri ketika berada di lingkungan masyarakatnya karena remaja kekurangan kasih sayang dia berusaha untuk mendapatkannya dengan cara mendekati orang-orang tertentu yang membuat dirinya nyaman dan remaja cenderung untuk menarik diri dari lingkungan masyarakatnya karena menurutnya lingkungan masyarakatnya yang memiliki anggapan bahwa anak yang berasal dari keluarga yang bercerai pasti menjadi anak yang nakal dan hal tersebut membuat remaja kurang memiliki rasa percaya diri selain itu remaja memiliki emosi yang cenderung tidak stabil seperti memiliki kebiasaan menghilang dari hadapan orang sekitarnya ketika dia marah di rumah dan kurang mampu mengkomunikasikan dengan orang yang ada di sekitarnya mengenai hal apa yang membuat dirinya marah. Remaja juga tidak mudah untuk menceritakan semua masalah yang dia alami kepada orang yang ada di sekitarnya. Kesimpulan dari penelitian ini menggaris bawahi mengenai pentingnya peran lingkungan dalam membantu remaja korban perceraian orang tua dalam pembentukan sosial dan emosional remaja karena setiap dukungan yang remaja terima dari lingkungannya akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan sosial dan emosionalnya. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi konselor, pendidik dan orang tua dalam mendukung perkembangan sosial dan emosional remaja korban perceraian. Kata Kunci : perkembangan sosial emosional, remaja, keluarga broken home
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Bimbingan dan Konseling Islam > Sosial Bimbingan dan Konseling Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Bimbingan Penyuluhan Islam |
Depositing User: | 126306202059 AUDREY PRISCILIA SYAMSU |
Date Deposited: | 08 Apr 2025 04:40 |
Last Modified: | 08 Apr 2025 04:40 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/56474 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |