KONTEKSTUALISASI HADIS I'TIẒĀL: STUDI MA'ĀNĪ AL-ḤADĪṠ PERSPEKTIF HERMENEUTIKA HASAN HANAFI (W. 2021 M)

MUHAMMAD WAFA'UR RIZQI, 126312202044 (2025) KONTEKSTUALISASI HADIS I'TIẒĀL: STUDI MA'ĀNĪ AL-ḤADĪṠ PERSPEKTIF HERMENEUTIKA HASAN HANAFI (W. 2021 M). [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (314kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (215kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (342kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (580kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (385kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (249kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (129kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (198kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (257kB)

Abstract

Skripsi dengan judul “Kontekstualisasi Hadis I'tiẓāl : Studi Ma'ānī al-Ḥadīṡ Perspektif Hermeneutika Hasan Hanafi (w.2021)” ini ditulis oleh Muhammad Wafa’ur Rizqi dengan dosen pembimbing skripsi Nurul Ihsanudin, Lc., M.Ag. Kata Kunci: Hadis, I'tiẓāl, Hermeneutika, Hasan Hanafi Hadis sebagai sumber hukum kedua dalam Islam selain Al-Qur'an memuat banyak ajaran, termasuk tentang kepribadian manusia. Salah satu bentuk kepribadian adalah kecenderungan untuk menyendiri (introvert), yang dalam khazanah Islam dikenal dengan istilah i'tiẓāl. Fenomena i'tiẓāl ini sering kali dipandang negatif dalam masyarakat modern, meskipun sebenarnya ia memiliki landasan dalam ajaran Islam, sebagaimana tergambar dalam hadis riwayat Musnad Aḥmad no. 11322. Hadis tersebut menegaskan bahwa orang yang menyendiri untuk beribadah dan menghindari keburukan orang lain juga termasuk orang terbaik setelah seorang mujahid. Namun pemahaman terhadap hadis ini masih memerlukan pengkajian mendalam agar tidak terjebak pada tafsir tekstual. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penelitian ini merumuskan tiga pokok masalah utama yang menjadi fokus penelitian. Pertama, bagaimana proses takhrij al-ḥadīs terhadap hadis tentang sikap i'tiẓāl yang terdapat dalam Musnad Aḥmad nomor hadis 11322. Kedua, bagaimana pemaknaan hadis tersebut jika dianalisis menggunakan pendekatan hermeneutika Hasan Hanafi, yang menekankan pada aspek historis dan kontekstual. Ketiga, bagaimana kontekstualisasi ajaran dalam hadis i'tiẓāl tersebut dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam menjawab tantangan dan dinamika sosial masyarakat modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis studi pustaka (library study) yang bertujuan untuk menggali makna mendalam dari hadis tentang sikap i'tiẓāl. Data primer diambil dari kitab-kitab hadis, syarah hadis, serta karya-karya Hasan Hanafi, sedangkan data sekunder berasal dari buku, jurnal, dan sumber-sumber lain yang relevan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui analisis literatur, yang diungkapkan berdasarkan tema, kemudian dianalisis secara kritis dengan pendekatan analisis isi untuk menjawab rumusan masalah. Secara teoritis, penelitian ini berpijak pada dua landasan utama: pertama, pendekatan Ma'ānī al-Ḥadīṡ , yakni kajian makna hadis secara kontekstual, linguistik, dan historis untuk memahami maksud yang terkandung dalam teks; dan kedua, hermeneutika Hasan Hanafi , yang mencakup tiga kritik: historis, eidetis, dan praktis. Kritik sejarah pentingnya validitas dan orisinalitas teks hadis, kritik eidetis menganalisis struktur dan makna dalam konteks sosial-historis, sementara kritik praktis bertujuan menyampaikan pesan hadis dengan realitas kontemporer. Melalui pendekatan ini, hadis tidak hanya dipahami secara tekstual, tetapi juga dihormati secara kontekstual agar lebih relevan dalam kehidupan modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hadis I'tiẓāl selain terdapat dalam kitab Musnad Ah{mad, juga tercantum dalam kitab Sahih Muslim, Sunan Al-Tirmidzi, Sunan Nasā’ī dan Muatta’ Mālik. Hadis ini berkualitas sahih lizātih dan maqbul, diriwayatkan oleh perawi yang tsiqah dan adil, serta bebas dari syaz dan ‘illat. Melalui hermeneutika Hasan Hanafi, I'tiẓāl dipahami sebagai tindakan menjaga spiritualitas dengan menjauhi keburukan sosial tanpa mengabaikan tanggung jawab terhadap masyarakat. Hadis ini menekankan keseimbangan antara introspeksi diri dan interaksi sosial, sehingga relevan dalam kehidupan modern. Dalam konteks masa kini, I'tiẓāl dapat menjadi strategi untuk menghadapi tekanan sosial, meningkatkan kualitas diri, dan melindungi iman dari pengaruh negatif, sekaligus memperkuat hubungan dengan Allah dan menjaga keharmonisan sosial.

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama > Al Hadist
Agama > Tafsir Hadist
Agama > Tasawuf
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Hadits
Depositing User: 126312202044 MUHAMMAD WAFA'UR RIZQI
Date Deposited: 01 Aug 2025 02:28
Last Modified: 01 Aug 2025 02:28
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/59880

Actions (login required)

View Item View Item