HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DAN JOB CRAFTING PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR FUAD UIN SATU TULUNGAGUNG

NI'MATUL CHOIRIYAH, 126308201032 (2024) HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DAN JOB CRAFTING PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR FUAD UIN SATU TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (343kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (243kB)
	Text BAB I.pdf Download (306kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (367kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (871kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (414kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (292kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (243kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Mahasiswa yang telah selesai menempuh perguruan tinggi, umumnya akan mulai masuk ke dalam dunia kerja. Dalam dunia kerja tentunya sangat banyak sekali permasalahan dan tantangan yang harus dihadapi. Salah satu upaya untuk menghadapi tantangan pada dunia kerja adalah dengan menerapkan job crafting yakni memiliki inisiatif untuk mendesain pekerjaannya sesuai dengan preferensi, keterampilan, dan kemampuannya agar terjadi kenyamanan dan kepuasan dalam bekerja. Wrzeniewski & Dutton (2001) mengungkapkan bahwa job crafting dimaknai sebuah tindakan yang berkaitan dengan perubahan fiisk dan kognitif yang dilaksanakan oleh seseorang dalam merampungkan tugas sejalan dengan batasan yang masih bisa diraih pada pekerjaannya. Dengan penerapan job crafting dapat membantu seseorang menjadi lebih aktif dalam suatu pekerjaan serta lingkungannya, sehingga individu mampu melakukan berbagai tuntutan pekerjaan, memiliki rasa tanggungjawab yang baik dalam bekerja, dan mampu mengelola berbagai tugas dalam pekerjaannya. Namun, dalam penerapan job crafting tersebut tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yakni kemampuan seseorang dalam mengatasi kesulitan kerja yang erat kaitannya dengan kecerdasan untuk memberikan respon pada situasi yang sulit, atau disebut dengan adversity quotient. Stoltz (2000) menjelaskan bahwa adversity quotient dimaknai dengan keterampilan mengatasi kesusahan hidup dan merubah kesusahan menjadi peluang untuk berhasil. Akar dari adversity quotient yakni bagaimana individu mengaitkan dan memiliki rasa tentang masalah kehidupan. Seseorang yang melakukan job crafting adalah mereka yang mampu untuk beradaptasi dan memiliki daya juang yang tinggi terhadap permasalahan atau tantangan yang sedang dihadapi, sehingga diyakini bahwa adversity quotient memiliki hubungan dengan penerapan job crafting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah adversity quotient berhubungan dengan job crafting pada mahasiswa tingkat akhir FUAD di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Metodologi dalam riset ini adalah metode penelitian kuantitatif. Riset ini melibatkan 265 mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah sebagai subjeknya. Teknik sampling pada riset inixvi adalah teknik non probability sampling berupa purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner secara online melalui google form. Alat ukur menggunakan skala variabel adversity quotient dan job crafting. Analisis data menggunakan analisis korelasi spearman rho (nonparametrik) dengan bantuan aplikasi SPSS versi 26. Hasil penelitian ini memperlihatkan nilai sig pada hasil korelasi spearman rho (nonparametrik) adalah 0,000 atau (sig<0,05) dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,468 hal tersebut diartikan bahwasanya adversity quotient memiliki hubungan yang signifikan dengan job crafting dan arahnya positif. Artinya apabila tingkat adversity quotient semakin meningkat, maka akan diikuti pula dengan semakin tingginya tingkat job crafting. Kata Kunci: Adversity Quotient, Job Crafting, Mahasiswa Akhir

Actions (login required)

View Item