MOH. MUNIB ZUHDI, 1880503230007 and ABAD BADRUZZAMAN, 19730804 2000121002 and TEGUH, 197003102001121002 (2025) DIMENSI SUFISTIK DALAM TAFSIR AL-AZHAR KARYA PROF. DR. HAMKA. [ Thesis ]
![]() |
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (340kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (273kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (257kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (269kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (437kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (501kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (269kB) |
![]() |
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (184kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (198kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (901kB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji bagaimana Prof. Dr. Hamka menerjemahkan dan mengartikulasikan ajaran tasawuf dalam karya monumental Tafsir Al-Azhar, serta bagaimana relevansi ajaran tersebut dapat diimplementasikan dalam konteks kehidupan kontemporer. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada kegelisahan spiritual masyarakat modern yang dihadapkan pada realitas kehidupan yang serba materialistik, kompetitif, dan berorientasi pada produktivitas, sehingga nilai-nilai spiritual sering kali terpinggirkan. Di tengah dominasi teknologi dan media sosial yang justru menciptakan keterhubungan semu, banyak individu mengalami keterasingan emosional dan spiritual yang mendorong pencarian makna hidup lebih dalam. Dalam konteks inilah, tasawuf dipandang sebagai alternatif penting yang mampu memberikan pencerahan batin dan keseimbangan hidup melalui pendekatan pengalaman langsung terhadap Tuhan. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan (library research) dengan menelusuri berbagai literatur, khususnya Tafsir Al-Azhar, untuk mengidentifikasi dan menganalisis dimensi sufistik yang terkandung di dalamnya. Adapun fokus utama terletak pada pemahaman Prof. Hamka terhadap konsep-konsep sufistik seperti tawakkal (penyerahan diri), zuhud (ketidakterikatan terhadap dunia), mahabbah (cinta kepada Tuhan), dan qana’ah (kepuasan hati). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hamka tidak memisahkan tasawuf dari sumber utama ajaran Islam, yakni al-Qur’an. Justru, ia menafsirkan tasawuf sebagai bagian integral dari ajaran Islam yang menekankan penyucian jiwa, penguatan iman, dan pengembangan akhlak mulia. Temuan penelitian ini mengungkap bahwa dalam Tafsir Al-Azhar, Hamka menekankan pentingnya penghayatan spiritual yang dibarengi dengan aktivitas sosial. Ia menghindari pemahaman tasawuf yang menjauh dari realitas kehidupan. Bagi Hamka, tasawuf bukanlah pelarian dari dunia, melainkan cara untuk membentuk sikap hidup yang bijak, sederhana, dan penuh kasih. Dimensi-dimensi sufistik yang ia uraikan juga terbukti sangat relevan dengan tantangan kehidupan modern. Konsep tawakkal, misalnya, memberikan ketenangan dalam menghadapi ketidakpastian hidup, sedangkan zuhud mengajarkan untuk hidup secukupnya dan tidak diperbudak oleh hasrat duniawi. Mahabbah memperkuat kesadaran akan pentingnya cinta dan empati dalam membangun relasi sosial, sementara qana’ah membimbing individu untuk bersyukur dan menerima dengan lapang dada segala hasil usaha setelah ikhtiar.
Item Type: | Thesis (UNSPECIFIED) |
---|---|
Subjects: | Bahasa Dan Sastra > Naskah Agama > Tafsir Quran Agama > Tasawuf |
Divisions: | Pascasarjana > Thesis > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir |
Depositing User: | 1880503230007 MOH. MUNIB ZUHDI |
Date Deposited: | 02 Sep 2025 08:15 |
Last Modified: | 02 Sep 2025 08:15 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/61636 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |