MUHAMMAD SALMAN FARISY, 126304212119 and MUTROFIN, 198507202015032004 (2025) PEMAKNAAN TABARRUKAN PADA WISATA RELIGI KIAI AGENG MUHAMMAD BESARI TEGALSARI PONOROGO. [ Skripsi ]
![]() |
Text
COVER.pdf Download (934kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (384kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (301kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (273kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (394kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (301kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (839kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (374kB) |
![]() |
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (234kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (216kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (988kB) |
Abstract
Skripsi dengan judul “Pemaknaan Tabarrukan Pada Wisata Religi Kiai Ageng Muhammad Besari Tegalsari Ponorogo” ini ditulis oleh Muhammad Salman Farisy, NIM.126304212119, dengan pembimbing Dr. Mutrofin, M.Fil.I Kata Kunci: Tabarrukan, Wisata Religi, Kiai Ageng Muhammad Besari. Tradisi tabarrukan merupakan salah satu praktik keagamaan yang masih bertahan dan berkembang di kalangan masyarakat Muslim tradisional di Jawa. Salah satu bentuk pelaksanaannya adalah melalui aktivitas ziarah ke makam tokoh agama yang diyakini memiliki kedekatan spiritual dengan Allah SWT. Makam Kiai Ageng Muhammad Besari di Tegalsari, Ponorogo, menjadi salah satu tujuan utama wisata religi yang sarat nilai historis dan spiritual. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya mengungkap pemaknaan tabarrukan oleh para peziarah serta bagaimana praktik tersebut diimplementasikan dalam konteks budaya lokal masyarakat Tegalsari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk menelusuri pengalaman subjektif para peziarah. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari peziarah, tokoh agama, pengelola kompleks makam, serta masyarakat sekitar. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Fokus analisis diarahkan pada bagaimana para peziarah menafsirkan makna spiritual dari tabarrukan serta keterkaitannya dengan konstruksi sosial dan budaya di lingkungan setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik tabarrukan tidak hanya dimaknai sebagai usaha memperoleh keberkahan, tetapi juga sebagai media komunikasi searah antara peziarah dengan tuhannya melalui bentuk wasilah doa kepada Kiai Ageng Muhammad Besari dan refleksi diri, penguatan spiritual, dan pelestarian nilai-nilai keislaman tradisional. Aktivitas seperti tahlil, haul, dzikir, dan semaan Al-Qur’an menjadi bagian penting dalam proses tersebut. Selain berdimensi religius, praktik ini juga berperan dalam membangun solidaritas sosial serta menjaga kesinambungan tradisi keagamaan masyarakat Tegalsari di tengah arus perubahan zaman.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Komunikasi Islam Penyiaran Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Komunikasi Penyiaran Islam |
Depositing User: | 126304212119 MUHAMMAD SALMAN FARISY |
Date Deposited: | 08 Sep 2025 04:21 |
Last Modified: | 08 Sep 2025 04:21 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/61738 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |