JILBAB LILIT LEHER DALAM TINJAUAN HADIS: REINTERPRETASI DENGAN PENDEKATAN DOUBLE MOVEMENT FAZLUR RAHMAN

DEA SYETIA NINGSIH, 126312212018 and AHMAD MUHDHOR, 198503282014031002 (2025) JILBAB LILIT LEHER DALAM TINJAUAN HADIS: REINTERPRETASI DENGAN PENDEKATAN DOUBLE MOVEMENT FAZLUR RAHMAN. [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (626kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (260kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (194kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (326kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (402kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (563kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (281kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (189kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (245kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (305kB)

Abstract

Skripsi dengan judul “Jilbab Lilit Leher dalam Tinjauan Hadis: Reinterpretasi dengan Pendekatan Double Movement Fazlur Rahman” ditulis oleh Dea Syetia Ningsih, NIM. 126312212018 dengan dosen pembimbing Dr. Ahmad Muhdhor, Lc., M.Pd.I. Kata Kunci: Double Movement, Fazlur Rahman, Hadis, Jilbab Lilit Leher, Reinterpretasi Penelitian ini mengkaji reinterpretasi jilbab lilit leher dalam konteks modern menggunakan pendekatan Double Movement Fazlur Rahman. Tren fashion jilbab yang semakin beragam, termasuk gaya lilit leher, memicu perdebatan mengenai kesesuaiannya dengan syariat Islam, terutama karena seringkali lebih mengutamakan estetika daripada kepatuhan terhadap aturan aurat. Tujuan penelitian ini adalah memahami konsep jilbab dalam Islam, menganalisis studi hadis tentang jilbab, dan mereinterpretasi fenomena jilbab lilit leher melalui kerangka Double Movement. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis dan studi pustaka. Data primer bersumber dari teks-teks hadis sahih mengenai jilbab dan pemikiran Fazlur Rahman tentang Double Movement. Data sekunder meliputi literatur tafsir hadis, artikel jurnal, dan karya ilmiah terkait jilbab serta teori Double Movement, dilengkapi dengan informasi konteks sosial-budaya masa Nabi dan masa kini. Teknik analisis data menerapkan dua langkah Double Movement: pertama, memahami konteks historis dan sosial saat hadis diturunkan; kedua, menarik nilai moral universal untuk diterapkan dalam konteks modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jilbab dalam Islam didefinisikan sebagai pakaian longgar penutup aurat dan pelindung kehormatan, berfungsi sebagai kewajiban agama, simbol sosial, budaya, dan identitas Muslimah yang dinamis dengan esensi kesopanan. Studi hadis-hadis sahih secara konsisten menegaskan pentingnya jilbab sebagai penanda kehormatan dan identitas, serta memperingatkan tentang pakaian yang tidak syar’i, dengan latar belakang historis yang menekankan perlindungan martabat perempuan. Reinterpretasi jilbab lilit leher melalui pendekatan Double Movement menegaskan bahwa praktik ini harus kembali pada tujuan aslinya, yaitu melindungi kehormatan dan menutupi aurat secara sempurna, khususnya bagian dada, bukan sekadar estetika. Dengan demikian, jilbab lilit leher yang membiarkan dada terlihat tidak sesuai dengan makna syariat. Penelitian ini mendorong Muslimah untuk mengamalkan jilbab secara sadar, kontekstual, dan relevan dengan zaman, menjadikannya pelindung, penutup aurat, dan penguat identitas di ruang publik.

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama
Agama > Al Hadist
Agama > Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Hadits
Depositing User: 126312212018 DEA SYETIA NINGSIH
Date Deposited: 12 Sep 2025 02:26
Last Modified: 12 Sep 2025 02:26
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/61930

Actions (login required)

View Item View Item