MAKNA KEMBAR MAYANG PADA PERNIKAHAN ADAT JAWA DI DESA MLINJON KECAMATAN SURUH KABUPATEN TRENGGALEK (Analisis Semiotika Roland Barthes)

SUKMA ARUM KARINA, 126302212041 and MULIA ARDI, 198007242014031001 (2025) MAKNA KEMBAR MAYANG PADA PERNIKAHAN ADAT JAWA DI DESA MLINJON KECAMATAN SURUH KABUPATEN TRENGGALEK (Analisis Semiotika Roland Barthes). [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (958kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (204kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (164kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (352kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (301kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (595kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (232kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (136kB)
[img] Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf

Download (185kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (821kB)

Abstract

Skripsi dengan judul “Makna Kembar Mayang Pada Pernikahan Adat Jawa di Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek (Analisis Semiotika Roland Barthes” ditulis oleh Sukma Arum Karian, NIM 126302212041, dengan Pembimbing Dr. Mulia Ardi, M.Phil. Kata Kunci: Kembar Mayang, Pernikahan, Semiotika Roland Barthes Penelitian ini mengkaji tentang kembar mayang pada upacara pernikahan adat Jawa di desa Mlinjon Kecamatan Suruh Kabupaten Trenggalek. Kembar mayang digunakan sebagai simbol berbagai harapan dan do’a untuk pengantin supaya dapat mencapai kehidupan berumah tangga yang sejahtera. Pada setiap elemen dalam kembar mayang terdapat makna medalam. Maka dari itu, fokus dan tujuan dari penelitian ini, 1. Untuk mengetahui sejarah kembar mayang pada pernikahan Jawa, 2. Untuk mengetahui bentuk, susunan, dan fungsi kembar mayang dalam upacara pernikahan adat Jawa, 3. Untuk mendeskripsikan struktur tanda dan makna yang terkandung dalam kembar mayang berdasarkan perspektif semiotika Roland Barthes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan sudut pandang filsafat Roland Barthes. Sumber data pada penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data sekunder didapatkan dari penelitian terhadulu dalam berbagai bentuk teks. Hasil penelitian ini mengungkap Pertama, sejarah kembar mayang yang ternyata berawal dari pertemuan antara Nabi Adam dan Siti Hawa, kemudian oleh para wali disimbolkan dengan kembar mayang sebagai saksi pertemuan laki-laki dan prempuan dalam ikatan suci pernikahan. Kedua, kembar mayang disusun dengan bahan debog (batang pisang) sebagai penompang, janur dianyam menjadi berbagai bentuk sejumlah tujuh ditancapkan pada bagian luar debog (batang pisang), dedaunan dan bunga seperti daun andong, daun puring, daun ringin, daun lancur, dan bunga mayang atau manggar yang diikat menjadi satu dan ditacapkan pada bagian tengah debog (batang pisang). Ketiga, makna pada setiap bagian dalam kembar mayang dianalisis dengan tiga prinsip semiotika Roland Barthes yaitu denotasi, konotasi dan mitos. Denotasi yang merupakan makna sebenarnya yang dapat dirasakan indera manusia. Konotasi yang merupakan makna tersirat yang bersifat subjektif. Mitos berperan untuk mengungkap dan memberikan nilai dominan yang berlaku dalam suatu kelompok.

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama
Agama > Akhirat
Filosofi
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Filsafat Agama
Depositing User: 126302212041 SUKMA ARUM KARINA
Date Deposited: 08 Oct 2025 06:14
Last Modified: 08 Oct 2025 06:14
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/62699

Actions (login required)

View Item View Item