MYLA MADINATUZ ZAHRO, 126209211026 and DITA HENDRIANI, 197912202014032001 (2025) MAKNA FILOSOFI TRADISI KIRAB PUSAKA R. M DJAYENG KOEOSOMO DAN FESTIVAL TAKIR PLONTANG PADA PERINGATAN HARI JADI DESA DEMUK KECAMATAN PUCANGLABAN KABUPATEN TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (277kB) |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (296kB) |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (318kB) |
|
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (384kB) |
|
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (368kB) |
|
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (937kB) |
|
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (267kB) |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (250kB) |
|
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Skripsi dengan judul “Makna Filosofi Budaya Kirab Pusaka R. M Djayeng Koesomo dan Festival Takir Plontang pada Peringatan Hari Jadi Desa Demuk Kecamatan Pucanglaban Kabupaten Tulungagung” ini ditulis oleh Myla Madinatuz Zahro, NIM. 126209211026, sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Skripsi. Kata Kunci: Kirab Pusaka, Festival Takir Plontang, Makna Filosofi, Budaya Lokal, Desa Demuk. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberadaan budaya tradisional yang masih dipertahankan secara konsisten oleh masyarakat Desa Demuk sebagai manifestasi jati diri dan akar sejarah yang kuat di tengah derasnya arus modernisasi dan globalisasi yang kian mengikis nilai-nilai lokal. Kirab Pusaka R. M Djayeng Koesomo dan Festival Takir Plontang merupakan ritual budaya yang tidak hanya berfungsi sebagai perayaan semata, tetapi juga menyimpan simbol-simbol filosofis yang mendalam, merefleksikan perjuangan, keberanian, nilai spiritual, serta kohesi sosial masyarakat setempat. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengungkap sejarah dan latar belakang diadakannya Kirab Pusaka dan Festival Takir Plontang di Desa Demuk; (2) mendeskripsikan secara rinci proses pelaksanaan kegiatan tersebut sebagai wujud praktik budaya; dan (3) menggali dan menginterpretasikan makna filosofis yang terkandung dalam tradisi tersebut sebagai upaya mempertahankan identitas budaya serta membangun kesadaran kolektif di masyarakat lokal. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan penelitian lapangan (field research). Data diperoleh melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan para juru kunci, tokoh adat, serta pelaku seni budaya, serta pendalaman dokumentasi sejarah terkait. Analisis data dilakukan secara sistematis melalui pengumpulan, pengkodean, pengelompokan, dan penafsiran makna berdasarkan konteks sosial budaya. Hasil penelitian mengungkap bahwa Kirab Pusaka dan Festival Takir Plontang merupakan manifestasi penghormatan masyarakat terhadap perjuangan dan jasa Raden Mas Djayeng Koesomo sebagai tokoh pendiri Desa Demuk, sekaligus menjadi wahana pemeliharaan nilai-nilai luhur budaya dan kearifan lokal. Kirab Pusaka mengekspresikan keberanian, perlindungan, dan kesinambungan nilai leluhur yang diwariskan turun-temurun, sedangkan Festival Takir Plontang mencerminkan rasa syukur, kebersamaan, solidaritas, dan harmoni sosial. Kedua tradisi tersebut berperan sebagai media komunikasi budaya yang menghubungkan dimensi sejarah dengan kehidupan masa kini serta memperkuat identitas kolektif masyarakat, sekaligus menjadi tonggak pelestarian budaya di tengah tantangan zaman yang semakin dinamis.
| Item Type: | Skripsi |
|---|---|
| Subjects: | Ilmu Pengetahuan Sosial |
| Divisions: | Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Tadris IPS |
| Depositing User: | 126209211026 MYLA MADINATUZ ZAHRO |
| Date Deposited: | 08 Dec 2025 07:19 |
| Last Modified: | 08 Dec 2025 07:19 |
| URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/64751 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
