PENGGUNAAN PRODUK WATERPROOF COSMETICS DALAM PERSPEKTIF MEDIS DAN FIQH IBADAH (Studi pada Mahasiswi Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung)

RIAYATUS SARIROH, 1712143078 (2018) PENGGUNAAN PRODUK WATERPROOF COSMETICS DALAM PERSPEKTIF MEDIS DAN FIQH IBADAH (Studi pada Mahasiswi Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung). [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (7MB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (407kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (103kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (232kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (773kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (250kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (396kB) | Preview
[img] Text
BAB V.pdf

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
BAB VI.pdf

Download (95kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf

Download (238kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Riayatus Sariroh, 1712143078, Penggunaan Produk Waterproof Cosmetics dalam Perspektif Medis dan Fiqh Ibadah (Studi pada Mahasiswi Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung), Jurusan Hukum Keluarga Islam, IAIN Tulungagung, 2018, Pembimbing: Dr. Iffatin Nur, M.Ag. Kata Kunci: waterproof cosmetics, medis, fiqh ibadah. Penelitian ini dilatar belakangi dengan fenomena maraknya penggunaan waterproof cosmetics di masyarakat khususnya di lingkungan mahasiswi Fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum yang mana kondisi tersebut menimbulkan permasalah yakni waterproof cosmetics yang tidak mudah terhapus oleh air membuat air akan sulit untuk menyentuh lapisan kulit terutama dalam hal ini yang berhubungan dengan anggota wudhu, sehingga menjadikannya masalah khususnya bagi muslimah yang hendak mengambil wudhu tetapi malas membersihkannya dengan pembersih khusus terlebih dahulu, sedangkan alurnya air ke kulit akan terhalangi oleh kosmetik-kosmetik waterprooftersebut. Padahal syarat dari sahnya wudhu adalah terbasuhnya anggota wudhu dengan air. Dari situlah muncul suatu problem, jika terdapat sedikit saja benda atau partikel yang menghangi lapisan kulit khususnya bagian anggota wudhu untuk terkena air, maka keabsahan wudhu itu menjadi buram dan otomatis terkait pelaksanaan dalam hal fiqh ibadah terutama sholat itu juga diragukan. Terkait fokus dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana fenomena penggunaan Waterproof Cosmetics pada Mahasiswi Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung, 2) Bagamaina fenomena penggunaan Waterproof Cosmetics pada Mahasiswi Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung ditinjau dari perspektif medis, 3) Bagamaina fenomena penggunaan Waterproof Cosmetics pada Mahasiswi Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung ditinjau dari perspektif fiqh ibadah?. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1) untuk mengetahui fenomena penggunaan Waterproof Cosmetics pada Mahasiswi Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung, 2) untuk mengetahui fenomena penggunaan Waterproof Cosmetics pada Mahasiswi Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung ditinjau dari perspektif medis, 3) untuk mengetahui fenomena penggunaan Waterproof Cosmetics pada Mahasiswi Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung ditinjau dari perspektif fiqh ibadah. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatifdan jenis penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa pengamatan, wawncara, dan penelaah dokumen. Sedangkan teknik analisa data menggunakan reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Fenomena penggunaan waterproof cosmetics pada mahasiswi Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung ternyata penggunanya sangat banyak. Adapun kecenderungannya terhadap produk waterproof cosmetics dikarenakan beragam kelebihan yang dimilikinya sehingga semakin mengoptimalkan penampilan mereka dalam keseharian. 2) Fenomena penggunaan waterproof cosmetics pada mahasiswi Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung ditinjau dari perspektif medis itu aman digunakan selama dalam batas kewajaran, mempunyai sertifikasi kehalalan dari MUI dan pengakuan BPOM dan pengguna memperhatikan betul kandungan komposisi didalamnya (tidak mengandung merkuri, ataupun bahan berbahaya lainnya). Terdapat dua jenis produk waterproof cosmetics yang mana jenis pertama produk kosmetik tersebut benar benar tersusun dari bahan yang waterproof seperti elastomer silicon salah satunya, maka partikel air tidak akan mampu menembus lapisan kulit, hal tersebut dikarenakan bahan-bahan itu bersifat non permebialitas (ketidakmampuan suatu zat/membran untuk meloloskan sejumlah partikel yang menembus atau melaluinya).Sedangkan pada produk waterproof cosmetics yang kedua diberikan penambahan bahan dengan sifat bahannya akan memfilter zat yang melaluinya salah satunya zat air, sehingga sekalipun kulit tertutup oleh produk tersebut, air tetap dapat menembusnya. 3) Fenomena penggunaan waterproof cosmetics pada mahasiswi Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung ditinjau dari perspektif ibadah bahwasanya berhias diri dalam islam itu diperbolehkan karena hal tersebut telah diterangkan Allah dalam firmannya. Dan teruntuk penggunaan waterproof cosmetics dalam kegiatan bersuci (wudhu) sebelum proses melaksanakan ibadah, maka harus diperhatikan betul akan sifat dan jenisnya. Jikalau produk tersebut termasuk dalam hal yang menghalangi alur air ke anggota wudhu, kemudian si penggunna tetap memaksakannya tanpa membersihkan terdahulu, maka wudhu yang dilakukannya tidak sah. Akan tetapi jika produk yang digunakannya tetap bisa memberikan air untuk membasuh anggota wudhu, maka hal tersebut tidak mengurangi kesempurnaan wudhu

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama
Hukum > Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: 1712143078 RIAYATUS SARIROH
Date Deposited: 01 Aug 2018 03:14
Last Modified: 01 Aug 2018 03:14
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/8583

Actions (login required)

View Item View Item