VIVIN NAJIHAH, 1711143084 (2018) PELANGGARAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) ATAS OBAT GENERIK DITINJAU DARI HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM (STUDI KASUS PADA TOKO KELONTONG DI DESA KARANGSONO KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG). [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (807kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (475kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (82kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (462kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (751kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (350kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (646kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (117kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (471kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Skripsi dengan judul “Pelanggaran Harga Eceran Tertinggi (HET) atas Obat Generik Ditinjau dari Hukum Positif dan Hukum Islam (Studi Kasus pada Toko Kelontong di Desa Karangsono Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung)” ini ditulis oleh Vivin Najihah, NIM: 1711143084, Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung. Pembimbing: Dr. H. M. Darin Arif Mu’allifin, S.H., M.Hum. Kata kunci: Harga Eceran Tertinggi, Obat Generik, Hukum Positif dan Hukum Islam. Obat generik merupakan jenis obat yang beredar umum di masyarakat. Untuk memudahkan masyarakat mendapatkan obat ini, pemerintah membuat kebijakan tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) dan mewajibkan setiap produsen obat mencantumkannya pada kemasan. Ini bertujuan agar para pelaku usaha menjual obat generik di bawah atau sama dengan HET tersebut. Namun kenyataannya, toko-toko kelontong di Desa Karangsono menjual obat tersebut melebihi HET yang telah ditetapkan. Fokus penelitian dalam kajian ini adalah: (1) Bagaimana pelanggaran Harga Eceran Tertinggi (HET) atas obat generik pada toko kelontong di Desa Karangsono Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung? (2) Bagaimana pelanggaran Harga Eceran Tertinggi (HET) atas obat generik pada toko kelontong di Desa Karangsono Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung ditinjau dari hukum positif? (3) Bagaimana pelanggaran Harga Eceran Tertinggi (HET) atas obat generik pada toko kelontong di Desa Karangsono Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung ditinjau dari hukum Islam? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pelanggaran Harga Eceran Tertinggi (HET) atas obat generik pada toko kelontong di Desa Karangsono Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung apabila ditinjau dari hukum positif dan hukum Islam. Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus (case study), dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sedangkan pengambilan data menggunakan metode wawancara dengan 10 informan baik pemilik ataupun karyawan toko kelontong di Desa Karangsono, observasi dan dokumentasi di 10 toko yang menjadi lokasi penelitian. Kemudian data diolah dan dipilah-pilah untuk dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelanggaran HET atas obat generik oleh para pemilik toko kelontong di Desa Karangsono terjadi karena penetapan harga jual yang didasarkan ada harga kulakan dan perbedaan sistem penjualan. (2) Menurut hukum positif, pelanggaran HET atas obat generik ini bertentangan dengan ketentuan Pasal 7 ayat (1) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 98 Tahun 2015 sehingga tidak dapat dibenarkan menjual obat di atas HET. (3) Hukum Islam memandang intervensi harga hanya diperbolehkan ketika terjadi distorsi pasar, sehingga dapat dibenarkan apabila para pedagang di Desa Karangsono menetapkan harga eceran obat generik sesuai dengan harga kulakannya dan melebihi HET.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Hukum > Hukum Ekonomi Islam Hukum > Hukum Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | 1711143084 VIVIN NAJIHAH |
Date Deposited: | 13 Aug 2018 02:55 |
Last Modified: | 13 Aug 2018 02:55 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/8920 |
Actions (login required)
View Item |