PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA JUAL BELI MAKANAN DITEMPAT WISATA DITINJAU DARI UU NO. 8 TAHUN 1999 DAN ETIKA BISNIS ISLAM (STUDI KASUS DI TEMPAT WISATA PANTAI PELANG KECAMATAN PANGGUL KABUPATEN TRENGGALEK)

RISKI WAHYUNI, 1711143072 (2018) PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA JUAL BELI MAKANAN DITEMPAT WISATA DITINJAU DARI UU NO. 8 TAHUN 1999 DAN ETIKA BISNIS ISLAM (STUDI KASUS DI TEMPAT WISATA PANTAI PELANG KECAMATAN PANGGUL KABUPATEN TRENGGALEK). [ Skripsi ]

Preview	Text COVER.pdf Download (4MB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (702kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (158kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (177kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (359kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (219kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text BAB V.pdf Download (114kB) | Preview
Preview	Text DAFTRA PUSTAKA.pdf Download (113kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Perlindungan Konsumen Dalam Jual-beli Makanan di Tempat Wisata Ditinjau dari Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 dan Etika Bisnis Islam (Studi Kasus di wisata Pantai Pelang Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek)” yang ditulis oleh Riski Wahyuni, NIM. 1711143072, pembimbing Dr. Kutbuddin Aibak, S.Ag., M.H.I. Kata kunci: Perlindungan Konsumen, Jual-Beli Makanan, Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 dan Etika Bisnis Islam. Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya masalah bahwa penjual di tempat wisata Pantai Pelang menjual makanan dengan harga yang relatif tinggi, banyak juga menu makanan yang sudah seharusnya tidak dijual karena sudah berubah warna dan rasanya, hal tersebut tentunya sangat membayakan kesehatan para konsumen tak hanya itu, penjual juga menjual makanan sisa kemarin yang dimasak kembali agar terlihat segar dan lezat. Para penjual tidak peduli dengan kesehatan konsumen setelah memakan makanan yang sudah tidak sesuai dengan standartnya. Dalam hal ini peneliti menghubungkan masalah perlindungan konsumen dalam jual-beli makanan di tempat wisata Pantai Pelang dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 dan etika bisnis Islam. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pelaksanaan jual-beli makanan di tempat wisata Pantai Pelang? (2) Bagaimana perlindungan konsumen dalam jual-beli makanan di tempat wisata Pantai Pelang menurut undang-undang No. 8 Tahun 1999? (3) Bagaimana perlindungan konsumen dalam jual-beli makanan di tempat wisata Pantai Pelang menurut etika bisnis Islam? Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan pelaksanaan jual-beli makanan di tempat wisata Pantai Pelang dan mendiskripsikan hubungan perlindungan konsumen dalam jual-beli makanana di tempat wisata Pantai Pelang dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 dan etika bisnis Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, proses pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi, observasi, dan wawancara secara mendalam, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis induksi, deduksi, klasifikasi, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan jual-beli makanan di tempat wisata Pantai Pelang, sudah memenuhi rukun dan syarat jual-beli, pembeli diberikan hak untuk memilih sendiri makanan yang akan pembeli beli, hanya saja masih ada sebagian penjual di tempat wisata Pantai Pelang yang menjual makanan sudah kedaluarsa dan belum berlabel. (2) Perlindungan konsumen berdasarkan Undang-undang No. 8 tahun 1999 dalam pelaksanaan jual-beli makanan di tempat wisata Pantai Pelang belum sepenuhnya dilaksanakan oleh sebagian penjual. Hal ini terlihat dari hak-hak konsumen yang belum terpenuhi semua oleh sebagian penjual, yaitu sebagian penjual menjual makanan yang sudah kedaluwarsa tentunya hal ini melanggar hak atas keselamatan dan kenyamanan konsumen, sebagian penjual tidak memberikan informasi yang jujur mengenai keadaan makanan yang dijualnya hanya mengedepankan keutungan saja, selain itu sebagian konsumen juga melanggar ketentuan Pasal 8 ayat (1) huruf (f), (g), dan (i) mengenai perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha, Pasal 8 ayat (2), Pasal 8 ayat (3), Pasal 8 ayat (4), Pasal 9 ayat (1) huruf (f), dan Pasal 10 huruf (c), sehingga pelaku harus dikenakan sanksi tegas sebagaimana Pasal 62 undang-udang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan makanan yang kedaluwarsa dan tersebut ditarik dari peredaran, namun perlindungan konsumen paska jual-beli sudah dilaksanakan oleh semua penjual, yaitu penjual memberikan kompensasi atau ganti rugi berupa penggantian uang ataupun makanan yang senilai, penyelesaiannya disepakati oleh penjual dan konsumen secara kekeluargaan saja. (3) Perlindungan konsumen berdasarkan etika bisnis islam dalam pelaksanaan jual-beli makanan di tempat wisata Pantai Pelang belum sepenuhnya dilaksanakan oleh sebagian penjual, meski penjual telah memberikan Khiyar Ta’yin yaitu hak pembeli untuk memilih barang yang dia inginkan, akan tetapi masih ada juga sebagian penjual yang melanggar prinsip dan hak konsumen dalam jual-beli, yaitu sebagian penjual menjual makanan yang sudah kedaluwarsa, harga makanan tidak sesuai dengan rasa dan penawaran penjual, tentunya tidak transparan, jujur, amanah, melanggar asas keselamatan, sebagian konsumen menjual makanan yang tidak baik mutunya, konsumen tidak mendapatkan perlindungan dari pemanfataan keadaan, serta mengandung penipuan, yang berujung tidak terpeliharanya jiwa dan akal, hal tersebut sangat tidak diperbolehkan dalam Etika Bisnis Islam, namun perlindungan konsumen paska jual-beli sudah dilaksanakan oleh semua penjual, yaitu penjual memberikan kompensasi atau ganti rugi berupa penggantian uang ataupun makanan yang senilai, ganti rugi karena transaksi (dhaman ‘aqdin), ganti rugi karena tipu daya (dhaman al-maghrur).

Actions (login required)

View Item