Setiamin, 1731143044 (2018) Lokalitas dalam Tafsir Al-Azhar Karya Hamka (Analisis Kritis Atas QS Al-Baqarah [2]). [ Skripsi ]
|
Text
COVER..pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (444kB) | Preview |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (421kB) |
||
|
Text
BAB I.pdf Download (289kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (206kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (258kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (413kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (941kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Penafsiran al-Qur’an pada hakikatnya tidak sekedar praktik memahami sebuah teks al-Qur’an oleh seorang penafsir. Ia akan berdialektika dengan tradisi, kultur, juga realitas sosial politik yang ada. Mengkaji tafsir Al-Qur’an di Indonesia tidak semata-mata berkaitan dengan tahun penulisan dan publikasinya, tetapi juga menyangkut basis sosial politik penulis tafsir, ruang sosial dan audiens ketika tafsir ditulis, bahasa dan aksara yang digunakan, serta tujuan penulisan tafsir merupakan salah satu kajian penting. Indonesia memiliki cukup banyak mufassir mulai dari mufassir era pra-kemerdekaan hingga saat ini. Salah satu tafsir modern di Indonesia yang cukup populer adalah Tafsi>r al-Azhar. Ada banyak narasi lokal yang dituliskan HAMKA di dalam menafsirkan al-Qur’an. Berangkat dari latar belakang tersebut, dalam penelitian ini penulis mengangkat judul “Lokalitas dalam Tafsi>r al-Azhar Karya HAMKA (Analisis Kritis Atas QS al-Baqarah [2])”. Penelitian ini memfokuskan pada dua pertanyaan pokok. Pertama, narasi lokal apa saja yang terdapat di dalam Tafsi>r al-Azhar QS al-Baqarah?. Kedua, bagaimana relevansi dan implikasinya di era kekinian? Penelitian ini termasuk kategori penelitian kepustakaan (library research). Pendekatan yang digunakan adalah analisis wacana kritis (Critical Discourse Analisys) Van Dijk. Penelitian ini mencoba menyelidiki seberapa jauh dimensi lokal mempengaruhi HAMKA di dalam menafsirkan al-Qur’an serta bagaimana implikasi dan relevansinya di era saat ini. Dengan menganalisa sumber primer, yaitu Tafsi>r al-Azhar, ditambah dengan beberapa sumber sekunder, penelitian ini menghasilkan kesimpulan berikut: 1) Lokalitas Tafsi>r al-Azhar karya HAMKA dalam QS al-Baqarah terbagi menjadi dua bagian. Pertama, lokalitas mikro yang meliputi beberapa aspek, di antaranya: aspek kebahasaan, aspek sastra, aspek sosial budaya, aspek keagamaan dan aspek politik. Bagian kedua, lokalitas makro yang terdiri dari aspek sosial budaya, keagamaan dan politik. 2) Beberapa lokalitas yang ada di dalam Tafsi>r al-Azhar sangat relevan untuk dijadikan framework menafsirkan al-Qur’an di era kekinian. Misalnya, menafsirkan al-Qur’an dengan budaya dan bahasa setempat. Namun, ada implikasi tersendiri jika narasi lokal dalam tafsir HAMKA tersebut dibawa ke era saat ini tanpa adanya infiltrasi terlebih dahulu. Misalnya, ujaran kebencian terhadap pemeluk agama lain dan kritikan-kritikan pedas terhadap tradisi.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Agama |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir |
Depositing User: | S.Ag 1731143044 Setiamin |
Date Deposited: | 25 Sep 2018 02:23 |
Last Modified: | 25 Sep 2018 02:23 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/9497 |
Actions (login required)
View Item |