Muhamad, Nawawi (2014) Ḫadîts Terpecahnya Umat Islam (Studi Ma‟ânî al- ẖadîts). [ Skripsi ]
|
Text
SKRIPSI - Hadits Terpecahnya Umat Islam.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena bahwa setiap golongan umat Islam mengaku sebagai Ahlu al-Sunnah wa al-Jamâ’ah, dan mengkafirkan golongan yang lain dengan dalih kelompok lain masuk neraka, sebagaimana yang diterangkan Nabi dalam ẖadîts tentang perpecahan umat Islam menjadi 73 golongan. Dalam hal ini peneliti menghubungkan masalah perpecahan umat Islam dengan sejarah bangsa Arab dan awal mula terjadinya perpecahan umat. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimana redaksi ẖadîts-ẖadîts terpecahnya umat Islam? (2) Bagaimana kualitas ẖadîts tersebut, ditinjau secara sanad dan matan? (3) Bagaimana pemahaman makna dan relevansi ẖadîts tentang terpecahnya umat Islam? Adapun tujuan yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan (1) Redaksional ẖadîts-ẖadîts terpecahnya umat Islam, (2) Kualitas ẖadîts tersebut, ditinjau secara matan dan sanad (3) Pemahaman makna dan relevansinya. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research), dengan menggunakan sumber-sumber data dari bahan-bahan tertulis dalam bentuk kitab, buku, majalah dan lain-lain yang relevan dengan topik pembahasan. Kajian pertama dalam penelitian ini adalah takhrij ẖadîts digunakan sebagai kritik terhadap sanad, dan ma’ânî al-ẖadîts digunakan sebagai kritik matan ẖadîts. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Terdapat banyak redaksi ẖadîts yang menerangkan tentang perpecahan umat Islam, akan tetapi yang lebih kuat adalah yang menyebutkan ẖadîts terpecahnya umat Islam menjadi 73 golongan. (2) Kualitas dari hadits terpecahnya umat Islam tersebut adalah ẖasan li dzatihi menjadi shaẖiẖ li ghairihi karena terdapat Syawahid dan muttabi’. Akan tetapi secara matan diukur dengan mengunakan salah satu tolok ukur dari kajian ma’ânî al-ẖadîts , ẖadîts tersebut bertentangan dengan akal, ayat al-Qurˋan dan ẖadîts nabi yang kualitasnya lebih shaẖiẖ. Secara historis terbukti adanya perpecahan setelah peristiwa taẖkim. Peristiwa tersebut melahirkan umat Islam terpecah beberapa kelompok membahas penggunaan al-Qurˋan sebagai sumber hukum, sampai kepada mengkafirkan satu sama lain, hingga effek yang ditimbulkan dirasakan sampai sekarang. (3) Makna sesungguhnya dari ẖadîts tersebut adalah Nabi melarang adanya perpecahan, pertikaian, permusuhan dan perselisihan di antara umat Islam. Maka dari itu, Nabi menyampaikan ẖadîts tersebut, untuk kembali kepada tali agama yakni, berpegang teguh kepada al- Qurˋan dan Sunnah serta Atsar Sahabat sebagai pengertian yang sesungguhnya dari al-jamâ’ah yang dimaksudkan Nabi.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Filosofi |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir |
Depositing User: | Endang Rifngati S.Sos |
Date Deposited: | 11 Feb 2015 04:09 |
Last Modified: | 11 Feb 2015 04:09 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/1248 |
Actions (login required)
View Item |