AHMAD ASRORI, 17302153014 (2019) PESANTREN EGALITARIAN: STUDI KASUS PONDOK PESANTREN AL-FALAH KEDUNGLURAH TRENGGALEK. [ Skripsi ]
Text
Cover.pdf Download (1MB) |
||
Text
Abstrak.pdf Download (148kB) |
||
Text
Daftar isi.pdf Download (130kB) |
||
|
Text
Bab I.pdf Download (457kB) | Preview |
|
|
Text
Bab II.pdf Download (428kB) | Preview |
|
|
Text
Bab III.pdf Download (226kB) | Preview |
|
|
Text
Bab IV.pdf Download (149kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (127kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini di latar belakangi oleh menjamurnya opini publik mengenai identitas pesantren yang dipotret melalui sudut pandang teoritis Barat yang tidak menutup kemungkinan terdapat bias kolonialisme. Feodalisme, deskriminasi, Pendisiplinan serta kemunduran nalar kritis menjadi salah satu sudut dalam memandang pesantren. Stereotipe negatif ini menggugah peneliti untuk memotret pesantren dengan sudut pandang yang lebih baru, mencitrakan kembali nilai-nilai positif tentangnya, bahwa tidak semua pesantren beridentitas sebagaimana anggapan negatif pada umumnya. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana praktik-praktik egaliter saja yang terjadi di pesantren Al Falah? (2) Bagaimana faktor pembentuk tradisi egaliter di pesantren Al Falah? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyingkap nilai-nilai, praktek dan yang melatar belakangi tradisi egaliter di pesantren al Falah. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode ini digunakan untuk memahami fenomena yang dialami saubjek penelitian dengan cara pendeskripsian. Melalui metode ini penelitian dapat dilakukan dalam keadaan yang alamiah atau natural. Secara lebih lanjut metodenya adalah pengumpulan data, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui redefinisi mengenai definisi egaliter dari berbagai tokoh klasik, modern sampai kontemporer, dapat ditemukan praktik-praktik tindakan egaliter di pesantren, semisal kasih sayang kepada santri, dan terapan sistem demokrasi. Mengenai latar belakang terbentukknya tradisi egaliter dipesantren dapat dilihat melalui persinggungan ideologi kiai selaku pengasuh pesantren dengan ideologi modern yang lebih terbuka dan mengacu pada nilai-nilai kemanusiaan. Selain itu unsur kedekatan kiai dengan Tuhan menyokong tindakan egaliter menjadi tidak sekedar unsur kemanusiaan, melainkan juga unsur ketuhanan, sebagai identitas agama Islam.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Filosofi |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Filsafat Agama |
Depositing User: | S.Ag 17302153014 Ahmad Asrori |
Date Deposited: | 19 Aug 2019 02:40 |
Last Modified: | 26 Mar 2020 11:46 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/12901 |
Actions (login required)
View Item |