KEANEKARAGAMAN JENIS MOLUSKA DI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DESA BANYUURIP KABUPATEN GRESIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI KELAUTAN

ELDA 'URWATUL WUSTQO, 17208163091 (2020) KEANEKARAGAMAN JENIS MOLUSKA DI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DESA BANYUURIP KABUPATEN GRESIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI KELAUTAN. [ Skripsi ]

Preview	Text COVER.pdf Download (693kB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (276kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (152kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (180kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (117kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (452kB) | Preview
	Text BAB IV.pdf Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Download (4kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (163kB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Keanekaragaman Jenis Moluska di Ekosistem Hutan Mangrove Desa Banyuurip Kabupaten Gresik sebagai Sumber Belajar Biologi Kelautan”, Disusun oleh Elda ‘Urwatul Wustqo, NIM. 17208163091, Dosen Pembimbing Nanang Purwanto, M.Pd. Kata Kunci: Keanekaragaman, Moluska, Ensiklopedia Hutan Mangrove Banyuurip terletak di Dusun Banyulegi, Desa Banyuurip, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik. Hutan Mangrove ini bisa dikatakan masih asri sehingga jenis-jenis Moluska yang ada didalamnya masih terpantau baik. Ada beberapa penelitian yang dilakukan di Hutan Mangrove ini, tetapi hanya terbatas pada Flora Mangrove dan satu jenis kerang saja, belum ada penelitian mengenai Moluska. Hal ini yang mendasari peneliti memilih Hutan Mangrove Banyuurip sebagai tempat penelitian Moluska. Hasil dari penelitian ini dikembangkan menjadi sebuah produk berupa Ensiklopedia. Agar menarik minat pembaca, maka Ensiklopedia ini diisi oleh beberapa gambar asli hasil dari penelitian sehingga produk tersebut dapat digunakan sebagai sumber belajar bagi mahasiswa Biologi, khususnya yang berkaitan dengan Mangrove, dan dapat pula menjadi wawasan tambahan mengenai Moluska yang ada di Banyuurip, Gresik. Selain mahasiswa, produk ini juga dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya dan sumber bacaan bagi pengunjung yang mengunjungi Hutan Mangrove Banyuurip ini. Tujuan dalam penelitian ini adalah; (1) Untuk mendeskripsikan sejauh mana keanekaragaman jenis Moluska di Hutan Mangrove Banyuurip, (2) Mendeskripsikan prosedur pengembangan sumber belajar Ensiklopedia Moluska bagi program studi Biologi Kelautan, (3) Untuk mendeskripsikan kelayakan sumber belajar yang tervalidasi. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian R&D (Research and Development) dengan objek penelitiannya yaitu Moluska (Bivalvia dan Gastropoda). Penelitian ini dikembangkan menjadi sumber belajar berupa Ensiklopedia Moluska yang telah divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu observasi dan dokumentasi. Sedangkan metode pengumpulan data menggunakan metode Purposive Sampling. Penelitian ini menggunakan Model Pengembangan jenis ADDIE. Model ADDIE diawali dengan menganalisis kebutuhan mahasiswa, merencanakan desain produk, mengembangkan produk, melakukan uji coba, dan evaluasi. Metode pengumpulan data tahap pengembangan dalam penelitian ini menggunakan angket. Sedangkan analisis data dilakukan dengan menghitung indeks keanekaragaman (Shannon-Wienner), indeks kemerataan, dan indeks kekayaan jenis. Hasil dari penelitian ini adalah; (1) ditemukan 9 jenis Moluska dengan jumlah total mencapai 371 individu. Spesies yang paling mendominasi yaitu Glauconome chinensis dengan jumlah 198 individu. Sedangkan spesies yang paling sedikit jumlahnya adalah Auriculastra subula, Pirenella sp, dan Nassarius stolatus. (2) hasil penelitian tahap pengembangan produk diuji oleh ahli materi, ahli media, dan peer reviewer dengan memberikan nilai pada produk tersebut. Skor yang diperoleh dari ahli materi yaitu 50 atau 77%. Dalam pedoman konversi skor, nilai 77% termasuk dalam kategori valid. Sedangkan skor yang diperoleh dari ahli media yaitu 52 atau 80%, dalam pedoman konversi skor maka nilai 80% termasuk kategori valid. Hasil dari penilaian tahap satu menunjukkan bahwa produk layak digunakan dengan revisi. Penilaian juga dilakukan pada beberapa mahasiswa biologi kelautan setelah revisi produk dengan diperoleh total skor 748 atau jika dipresentasekan menjadi 87,5% yang termasuk kategori sangat valid. Hasil penilaian tahap pengembangan ini menunjukkan bahwa produk layak digunakan tanpa revisi.

Actions (login required)

View Item