M. IRFA’UL MUSTOFA, 17302153007 (2021) TRADISI KENDURI ARWAH DILIHAT SECARA ANTROPOLOGI (Studi Kasus : Dusun Kaotan, Desa Jeding, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur). [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (644kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (107kB) | Preview |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (119kB) |
||
Text
BAB I.pdf Download (255kB) |
||
|
Text
BAB II.pdf Download (313kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (138kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Download (34kB) |
||
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (97kB) |
Abstract
ABSTRAK Skripsi dengan judul “ Tradisi Kenduri Arwah Dilihat Dari Segi Antropologi Dusun Kaotan Desa Jeding Sanankulon Blitar ” ditulis oleh M. Irfa’ul Mustofa, NIM, 17302153007, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, di Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, di bimbing oleh Akhol Firdaus, S.Ag., M.Pd. Tradisi kenduri arwah merupakan tradsi nenek moyang yang sudah muncul sejak dulu . Masyarakat desa Jeding dusun Kaotan zaman dulu masih kental dengan mitos-mitos yang melekat pada dirinya masing-masing. Masyarakat Desa Jeding zaman dulu percaya bahwa orang yang sudah meninggal, roh-rohnya masih ada di dunia dan memnta untuk di do’akan. Oleh karena itu, masyarakat Desa Jeding Mengadakan tradisi kenduri arwah dengan tujuan mendoakan roh -roh yang mash hidup di dunia ini. Pada penelitian skrpsi in membahas mengenai latar belakang tradisi kenduri arwah, mengetahui proses pelaksanaan tradisi kenduri arwah dan ntuk mengetahui pandangan masyarakat tentang tradisi kenduri arwah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan model etnografi. Model etnografi adalah sama dengan antropologi secara khusus dengan teori struktural yang bersifat preskriptif. Etnografi terkait dengan konsep budaya (cultural concept). Dengan demikian etnografi adalah analisis deskripsi atau rekonstruksi dari gambaran dalam budaya dan kelompok. Dari hasil penulisan skripsi ini menggambarkan bahwa tradisi kenduri arwah merupakan tradisi yang di latarbelakangi dua faktor yaitu faktor nenek moyang dan faktor dari keturunan. Dalam pelaksanaan tradisi kenduri arwah adalah di peringati pada hari ketiga, ketujuh, ke empat puluh, keseratus, keseribu setelah meninggalnya seseorang. Padangan masyarakat Dusun Kaotan tentang tradisi kenduri arwah yang paling utama adalah menjalin tali silaturohim. Dengan adanya acara terebut mayarakat Dusun Kaotan semakin erat hubungan persaudaraan dan semakin banyak orang yang dikenalnya. Kata kunci : Antropologi,Tradisi, budaya, kenduri arwah
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Filosofi Kebudayaan Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Filsafat Agama |
Depositing User: | 17302153007 M. IRFA’UL MUSTOFA |
Date Deposited: | 19 Feb 2021 08:04 |
Last Modified: | 19 Feb 2021 08:04 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/18805 |
Actions (login required)
View Item |