LARANGAN PERNIKAHAN ANTAR DESA TEGAREN DAN DESA WINONG MENURUT PENDAPAT ULAMA TRENGGALEK (Studi Kasus di Kecamatan Tugu KabupatenTrenggalek)

HANAFA NAILUL AMALIA, 12102173030 (2021) LARANGAN PERNIKAHAN ANTAR DESA TEGAREN DAN DESA WINONG MENURUT PENDAPAT ULAMA TRENGGALEK (Studi Kasus di Kecamatan Tugu KabupatenTrenggalek). [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (10MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (471kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (256kB)
	Text BAB I.pdf Download (478kB)
	Text BAB II.pdf Download (957kB)
Preview	Text BAB III.pdf Download (262kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (719kB) | Preview
Preview	Text BAB V.pdf Download (706kB) | Preview
Preview	Text BAB VI.pdf Download (57kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (279kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Hanafa Nailul Amalia, 12102173030, Larangan Pernikahan Antar Desa Tegaren dan Desa Winong Menurut Pendapat Ulama Trenggalek (Studi Kasus di Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek), Jurusan Hukum Keluarga Islam, IAIN Tulungagung, 2021, Pembimbing: Dr. H. Ahmad Muhtadi Ansor, M.Ag. Kata Kunci: Pernikahan, Larangan Pernikahan, Pendapat Ulama, ‘Urf Penelitian ini dilatarbelakangi oleh larangan pernikahan yang terjadi di dua desa yaitu antara Desa Tegaren dan Desa Winong Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek, mengetahui faktor apa yang menyebabkan pernikahan antar desa itu dilarang. Karena pada dasarnya Islam tidak menerangkan dalam alQur’an ataupun Hadist mengenai masalah tersebut secara pasti. Dan ini menarik untuk dikaji untuk mengetahui bagaimana pandangan Ulama mengenai hal ini. Rumusan dalam Penelitian ini adalah:1) Bagaimana pandangan masyarakat desa Tegaren dan masyarakat desa Winong mengenai larangan pernikahan yang terjadi antara Desa Tegaren dan Desa Winong Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek?, 2) Bagaimana pandangan ulama Trenggalek mengenai larangan pernikahan yang terjadi antar Desa Tegaren dan Desa Winong Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek? Jenis penilitian ini yaitu penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data: wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data: reduksi data, paparan dan penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pengecekan keabsahan data: Perpanjangan Keikutsertaan atau Kehadiran, Ketekunan atau Keajekan Pengamatan, triangulasi. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Pandangan masyarakat Desa Tegaren dan Desa Winong tentang larangan pernikhan antar desa adalah mereka tidak mengetahui asal usul asli dari larangan tersebut, namun beradasarkan keterangan dari beberapa masyarakat di kedua desa menyatakan bahwa mereka masih mempercayai larangan itu dan menganggap apabila melanggar akan mengalami musibah atau malapetaka yang menimpa keluarga pelaku, seperti halnya, perceraian, kecelakaan, sakit-sakitan bahkan sampai kematian. Dan dari masyarakat yang tidak mempercayai larangan pernikahan antar desa tersebut menganggap itu semua hanya mitos dan tidak perlu dipercayai, semua yang terjadi dikembalikan ke Yang Maha Kuasa. 2) Dalam pandangan Ulama Trenggalek islam terhadap larangan pernikahan antar Desa Tegaren dan Desa Winong tersebut menyatakan bahwa pernikahan itu boleh dilakukan, jika pernikahan tersebut di sumpah baik maka akan baik sebaliknya jika disumpah tidak baik bisa saja pernikahan tersebut menjadi tidak baik. Dalam hal ini tidak baiknya karena suudzon kepada Allah yang Maha Pencipta. Karena Allah tidak pernah menyatakan bahwa pada tempat-tempat yang demikian dan memunculkan akibat yang tidak baik dari suatu perbuatan yang baik. Jika yang dimaksud larangan itu adalah melarang dan itu meyakini bahwa itu adalah hukum syariat maka itu tidak boleh tapi, kalau menghindari pernikahan yang seperti itu maka itu harus dilihat di akidahnya dikeyakinannya itu ada 3, yakni diantaranya kufur, haram, dan boleh.

Actions (login required)

View Item