NAIMATUL HUDA, 12309173006 (2021) SPIRITUALITAS WIWITAN PERSPEKTIF MASYARAKAT PETANI DI DESA PEKUWON KECAMATAN RENGEL KABUPATEN TUBAN. [ Skripsi ]
Text
SPIRITUALITAS WIWITAN PERSPEKTIF MASYARAKAT PETANI DI DESA PEKUWON KECAMATAN RENGEL KABUPATEN TUBAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Abstrak Dalam Masyarakat petani kita sering sekali mendengar budaya slametan wiwitan. Slametan wiwitan dilakukan petani ketika menjelang musim panen padi. Slametan sendiri merupakan bentuk rasa bersyukur atas nikmat tuhan yg diberikan kepada petani. Para petani sering mengelar slametan menjelang musim panen yg disebut wiwitan. Wiwitan sendiri diperingati petani setiap memasuki musim panen. Hal ini bertujuan untuk mengormati kekuatan antar dimensi alam.dimana masyarakat jawa bahwa ada kekuatan dari luar dimensi mansuia. Seperti: roh, arwah leleluhur, sang bahurureksa, yang memiliki kekutan yang bersifat adikodrati diluar dimensi manusia itu sendiri. Dalam praktik wiwitan ini terdapat unsur sinkretisme budaya. Dimana masyarakat petani percaya ketika menjalankan slametan wiwitan mereka akan mendapat keberkahan serta dijauhkan dari marabahaya khususnya hama tananaman. Masyarakat petani dalam menjalankan slametan ini dipandu oleh tokoh masyarakat atau ketua slametan yg dituakan serta dianggap mampu memimpin acara slametan wiwitan tersebut. Dimana pelaksanaa nya tergantung dari tokoh masyarakat tersebut. Dalam klasifikasinya kelompok petani merupakan lapisan masyarakat abangan. Dimana kelompok petani dalam menjalankan ibadah dan lain sebainya masih bersifat mengikuti tokoh-tokoh desa yg disepuhkan. Kata kunci: Sinkretisme, Slametan, Budaya, Petani ABSTRACT In farming communities, we often hear about the culture of slametan wiwitan. Selametan wiwitan is done by farmers when the rice harvest season approaches. Selametan itself is a form of gratitude for God's blessings given to farmers. entering the harvest season. This aimto commemorate the power between the dimensions of nature. Where the Javanese community that there is power from outside the human dimension. Such as: spirits, ancestral spirits, the bahuru mutual which has supernatural powers beyond the human dimension itself. Farming communities believe that when they run the slametan wiwitan they will get blessings and be kept away from harm, especially plant pests. The farming community in carrying out this salametan is guided by a community leader or a leader who is an elder and is considered capable of leading the salametan wiwitan event. Where the implementation depends on the community leaders. In the classification, the farmer groups are abangan community strata. still follow the gilded village figures. KEYWORDS: Culture, Farmers, Salvation, Syncretism
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Pengembangan Masyarakat Islam Sosiologi Agama |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Sosiologi Agama |
Depositing User: | NAIMATUL HUDA |
Date Deposited: | 26 Jul 2021 02:57 |
Last Modified: | 26 Jul 2021 02:57 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/20088 |
Actions (login required)
View Item |