KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MODEL PISA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT DI SMAN 1 SUTOJAYAN BLITAR

SALWA FITRIANA HIDAYAH, 12204173242 (2021) KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MODEL PISA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT DI SMAN 1 SUTOJAYAN BLITAR. [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (1MB)
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (532kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (268kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (459kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (493kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (349kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text BAB V.pdf Download (422kB) | Preview
	Text BAB VI.pdf Download (199kB)
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (415kB) | Preview

Abstract

Skripsi dengan judul “Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Menyelesaikan Soal Model PISA Ditinjau dari Adversity Quotient” ini ditulis oleh Salwa Fitriana Hidayah, NIM. 17204173242, pembimbing Dra. Umy Zahroh, M.Kes. Ph.D. Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi, Soal PISA, Adversity Quotient. Salah satu aspek penting dalam pendidikan adalah keterampilan berpikir tingkat tinggi yang meliputi kemampuan menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi maka perlunya membiasakan diri melatih soal-soal yang menuntut dalam proses berpikir tingkat tinggi seperti soal PISA. PISA adalah sebuah program penilaian pelajar Internasional yang dilakukan untuk menguji performa akademis para siswa di setiap negara yang diselenggarakan oleh OECD (Organization for Economic CO-Operation and Development). Peneliti memutuskan untuk meneliti di SMAN 1 Sutojayan sebab belum pernah ada penelitian mengenai kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal PISA maupun tes Adversity Quotient. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam menyelesaikan soal model PISA ditinjau dari tingkat Adversity Quotient tipe climber, 2)Untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam menyelesaikan soal model PISA ditinjau dari tingkat Adversity Quotient tipe camper, 3)Untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam menyelesaikan soal model PISA ditinjau dari tingkat Adversity Quotient tipe quitter. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian metode kasus. Kehadiran peneliti yaitu menjadikan peneliti sebagai instrument utama dalam pengumpulan data. Lokasi penelitian di SMAN 1 Sutojayan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, tes, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan ketekunan pengamatan, triangulasi dan pemeriksaan sejawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan soal PISA: 1) Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa dalam menyelesaikan soal Model PISA, AQ tipe climbers dapat menguasai indikator menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan dalam mengerjakan tes berupa soal PISA. Dimana siswa mampu menjelaskan jawaban dengan baik dan benar, mampu menuliskan dan menyebutkan sesuai fakta apa yang ditanyakan dan diketahui, serta mengembangkan jawaban lisan maupun tulisan berdasarkan pendapat masing-masing. 2) Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa dalam menyelesaikan soal Model PISA, siswa AQ tipe campers mampu menguasai indikator menganalisis dengan baik namun masih belum benar-benar baik dalam kemampuan mengevaluasi serta sama sekali belum mampu menguasai kemampuan menciptakan dalam mengerjakan tes berupa soal PISA serta pendapat yang diminta oleh peneliti. Siswa cukup mampu menjelaskan jawaban dengan baik, namun belum dapat memperbaiki kesalahannya meskipun dapat menyebutkan apa maksud dari permasalahan tersebut. Siswa camper juga tidak dapat memberikan argumen dan menghubungkannya berdasarkan konteks. 3) Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa dalam menyelesaikan soal Model PISA tipe quitters, hanya salah satu siswa yang menguasai indikator menganalisis, sedangkan semua subjek belum mampu menguasai kemampuan mengevaluasi dan menciptakan dalam mengerjakan tes berupa soal PISA.

Actions (login required)

View Item