KHARISMA NUR LAILIYA, 17102163021 (2021) PANDANGAN ULAMA BLITAR TERHADAP TRADISI DIGUWAK-DITEMU DALAM PERKAWINAN DI DESA KOLOMAYAN KECAMATAN WONODADI KABUPATEN BLITAR. [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (301kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (6kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (353kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (596kB) | Preview |
|
Text
BAB III.pdf Download (250kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Download (256kB) |
||
Text
BAB V.pdf Download (366kB) |
||
Text
BAB VI.pdf Download (230kB) |
||
Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (335kB) |
Abstract
ABSTRAK Kharisma Nur Lailiya, 17102163021, Pandangan Ulama Blitar terhadap Tradisi Diguwak-ditemu dalam Perkawinan di Desa Kolomayan Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar, Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI), Fakultas Syari‟ah dan Ilmu Hukum (FASIH), Institut Agama Islam Negeri Tulungangung, Pembimbing: Dr. Hj. Nur Fadhilah, S.H.I., M.H. Kata Kunci: pandangan ulama, tradisi diguwak-ditemu, perkawinan Penelitian ini dilatarbelakangi adanya tradisi diguwak-ditemu di Desa Kolomayan Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar. Tradisi diguwak-ditemu adalah tradisi yang dilakukan ketika arah rumah antara calon mempelai laki-laki dan perempuan kurang baik seperti arah ngalor-ngulon dan antara rumah kedua mempelai masih tetangga desa. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana tradisi diguwak ditemu dalam perkawinan di Desa Kolomayan Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar? (2) Bagaimana pandangan Ulama Blitar terhadap tradisi diguwak-ditemu dalam perkawinan di Desa Kolomayan Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar? Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Untuk mendeskripsiakan tradisi diguwak-ditemu dalam perkawinan di Desa Kolomayan Kecamatan Wonodadi Kabupatan Blitar (2) Untuk menganalisis pandangan Ulama Blitar terhadap tradisi diguwak-ditemu dalam perkawinan di Desa Kolomayan Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tradisi diguwak-ditemu adalah tradisi yang dilakukan ketika arah rumah antara calon mempelai laki-laki dan perempuan kurang baik seperti arah ngalor-ngulon dan antara rumah kedua mempelai masih tetangga desa. Dalam tradisi ini, calon mempelai laki-laki dibuang keluarganya dan diangkat sebagai anak oleh pihak keluarga calon mempelai perempuan, (2) Pandangan Ulama Blitar terhadap tradisi diguwak-ditemu di Desa Kolomayan Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar dibedakan menjadi dua pendapat yaitu: menurut Ulama NU Blitar, tradisi diguwak-ditemu diperbolehkan untuk dilaksanakan selama tidak melanggar syari‟at dan mampu menjaga akidah agar tidak rusak dengan tradisi tersebut, sedangkan menurut pandangan Ulama Muhammadiyah Blitar, tradisi diguwak-ditemu tidak boleh dilaksanakan dan tradisi-tradisi seperti itu harus diberantas karena dapat membawa pada kesyirikan. Persamaan pandangan antara Ulama NU dan Muhammadiyah Blitar adalah sama-sama melarang melakukan suatu tradisi yang melanggar syari‟at dan melarang untuk meyakini sesuatu yang dapat mengakibatkan seseorang berbuat syirik. Sedangkan perbedaan pandangannya adalah dalam NU diperbolehkan untuk melaksanakan tradisi diguwak-ditemu selama tidak melanggar syari‟at dan mampu menjaga akidah, sedangkan dalam Muhammadiyah tidak diperbolehkan melaksanakan tradisi diguwak-ditemu karena membawa pada perbuatan syirik.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Hukum > Hukum Keluarga Islam Peradilan Islam > Perkawinan |
Divisions: | Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | 17102163021 KHARISMA NUR LAILIYA |
Date Deposited: | 23 Sep 2021 01:39 |
Last Modified: | 23 Sep 2021 01:39 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/22389 |
Actions (login required)
View Item |