TOLERANSI DALAM PERSPEKTIF TAFSIR NURUL QURAN DAN TAFSIR AL-MISHBAH

M ARIBA AZIZ, 17301163010 (2020) TOLERANSI DALAM PERSPEKTIF TAFSIR NURUL QURAN DAN TAFSIR AL-MISHBAH. [ Skripsi ]

Preview	Text COVER.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (507kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (172kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (617kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (589kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (562kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (808kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (170kB)
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (642kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Toleransi dalam Perspektif Tafsir Nurul Quran Dan Tafsir Al-Mishba<h}” ditulis oleh M. Ariba Aziz NIM 1730116310 yang dibimbing oleh Adrika Fithrotul Aini, M.Ag Alquran sebagai kitab induk adalah sumber segala sumber bagi Umat Islam dalam menjalankan kehidupan. Nilai-nilai hubungan dengan sesama Muslim maupun non Muslim banyak terkandung di dalamnya, terbukti dalam QS. Al-Baqarah[2]: 62, konsep keselamatan terkandung di dalamnya. Terlepas dari tafsir siapa saja yang akan selamat, dalam ayat itu secara eksplisit telah disebutkan tidak hanya satu umat yang akan mendapatkan keselamatan. Dalam penelitian ini penulis mengangkat judul “Toleransi dalam Perspektif Tafsir Nurul Quran dan Tafsir Al-Mishba<h}”. Rumusan masalah yang akan diteliti; pertama, bagaimana wawasan umum toleransi menurut Alquran. Kedua, bagaimana analisis penafsiran toleransi menurut Tafsir Al-Mishba<h} dan Tafsir Nurul Quran. Ketiga, bagaimana persamaan dan perbedaan hasil analisis penafsiran Tafsir Al-Mishba<h dan Tafsir Nurul Quran. Metode yang dipakai adalah tematik komparatif. Penulis akan mengambil satu tema tertentu dan mengumpulkan beberapa ayat yang berkaitan dengan tema. Ayat-ayat tersebut dicari penjelasannya dalam kedua tafsir yang akan diteliti, dianalisis dengan teori hubungan antar agama; eksklusivisme, inklusifisme, dan pluralisme. Dan akhirnya kedua hasil dikomparasikan untuk didapat persamaan dan perbedaannya. Setelah dianalisa didapatkan hasil, pertama Alquran memberikan ruang bagi toleransi dalam lingkup antar agama dan intra agama. Pada lingkup antar agama, nilai-nilai toleransi ada di QS. Al-Baqarah[2]: 62, QS. Al-Baqarah[2]: 213, QS. Al-Baqarah[2]: 256, QS.Ali Imran[3]: 113-114, dan QS. Maryam[19]: 33. Pada lingkup intra agama, nilai-nilai toleransi ada di QS. Ali Imran[3]: 102, QS. Al-Anfal[8]: 73, QS. Al-Hujurat[49]: 9-12. Kedua hasil Analisis penafsiran dalam Tafsir Al-Mishba<h, Quraish Shihab tidak sepenuhnya mendukung inklusivisme dan pluralisme. Pada QS. Al-Baqarah[2]: 256, makna tidak ada paksaan beragama menurut Quraish Shihab memiliki arti Islam adalah agama yang terbukti kebenaranya, seharusnya tanpa memaksa, non muslim sudah menyadarinya dan akan masuk Islam dengan sendirinya. Sebaliknya Tafsir Nurul Quran mendukung nilai-nilai inklusivisme dan pluralisme. Ketiga pengkomparasian hasil analisis penafsiran menghasilkan persamaan dan perbedaan. Persamaan penafsiran terdapat pada QS. Al-Baqarah[2] 213 dan QS. Ali Imran[3]: 103 serta seluruh ayat intra agama, kedua penafsir sama-sama menjunjung tafsir inklusivisme. Perbedaan penafsiran dalam lingkup antar agama; pertama dalam QS. Al-Baqarah[2]: 62 Quraish Shihab menafsirkannya dengan pluralis, sedang Kamal Faqih lmenafsirkannya dengan inklusif; kedua QS. Al-Baqarah[2]: 256 Quraish Shihab menafsirkan dengan Eksklusif sedang Kamal Faqih menafsirkannya dengan pluralis; ketiga QS. Maryam[19]: 33 Kamal Faqih tidak menafsirkan ayat ini dengan konteks yang berhubungan dengan toleransi, padahal Quraish Shihab justru menafsirkannya dengan inklusiv dan pluralis. Sedang dalam lingkup intra agama tidak ditemukan perbedaan. Kata Kunci: Toleransi, Al-Mishba<h}, dan Nurul Quran

Actions (login required)

View Item