PERSPEKTIF MAQĀṢID ASY-SYARĪAH TENTANG PEMBATALAN PERKAWINAN CAMPURAN DAN AKIBAT HUKUMNYA (Studi Terhadap Putusan Nomor 1199/Pdt.G/2020/PA.Kab.Kdr)

REZA NAILATUL ROHMATIKA, 12102183026 (2022) PERSPEKTIF MAQĀṢID ASY-SYARĪAH TENTANG PEMBATALAN PERKAWINAN CAMPURAN DAN AKIBAT HUKUMNYA (Studi Terhadap Putusan Nomor 1199/Pdt.G/2020/PA.Kab.Kdr). [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (5MB)
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (3MB) | Preview
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (3MB)
Preview	Text BAB I.pdf Download (3MB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (3MB)

Abstract

Reza Nailatul Rohmatika, 12102183026, Perspektif Maqāṣid Asy-Syarīah Tentang Pembatalan Perkawinan Campuran dan Akibat Hukumnya (Studi Terhadap Putusan Nomor 1199/Pdt.G/2020/PA.Kab.Kdr). Skripsi. Jurusan Hukum Keluarga Islam, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Dosen Pembimbing: Dr. Rohmawati, M.A. Kata Kunci: Maqāṣid Asy-Syarīah, Pembatalan, Perkawinan Campuran Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya pembatalan perkawinan campuran yang diajukan oleh Kepala Kantor Urusan Agama dalam Putusan Nomor: 1199/Pdt.G/2020/PA.Kab.Kdr. Pembatalan perkawinan ini dilakukan karena adanya kekurangan persyaratan untuk melangsungkan perkawinan campuran. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pihak yang melakukan perkawinan campuran, diatur dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 20 Tahun 2019 tentang persyaratan untuk dapat dilaksanakannya perkawinan campuran. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pertimbangan hukum hakim dalam menetapkan pembatalan perkawinan campuran pada Putusan Nomor 1199/Pdt.G/2020/PA.Kab.Kdr? 2) Bagaimana akibat hukum pembatalan perkawinan campuran pada Putusan Nomor 1199/Pdt.G/2020/PA.Kab.Kdr? 3) Bagaimana pembatalan dan akibat hukum perkawinan campuran pada Putusan Nomor 1199/Pdt.G/2020.PA.Kab.Kdr dalam perspektif Maqāṣid Asy-Syarīah? Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Pada teknik analisis data, penulis menggunakan kondensasi data dan analisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Majelis Hakim telah melakukan penalaran pada pertimbangan hukumnya sesuai dengan teori legal reasoning. Perkawinan yang dilaksanakan oleh Termohon I yang berkewarganegaraan China dengan Termohon II yang berkewarganegaraan Indonesia, telah melanggar Pasal 27 ayat (1) huruf a Peraturan Menteri Agama Nomor 20 Tahun 2019 tentang persyaratan untuk dapat dilaksanakannya perkawinan campuran. 2) Putusan Nomor 1199/Pdt.G/2020/PA.Kab.Kdr tidak ada akibat hukum bagi sang anak. Karena anak yang dilahirkan bukan dari hasil zina dan nasabnya masih tetap dipertalikan oleh ayah dan ibunya. Kemudian berkaitan dengan akibat hukum terhadap kedudukan istri pasca adanya putusan pembatalan perkawinan ini, status istri tetap dihukumi sebagai janda karena istri tersebut tetap dianggap telah melakukan perkawinan dan juga telah mempunyai satu anak. 3) Putusan pembatalan perkawinan campuran Nomor 1199/Pdt.G/2020/PA.Kab.Kdr masuk ke dalam ranah Al-Dharuriyah (pemeliharaan terhadap kebutuhan primer). Yang di dalamnya terdapat 5 kebutuhan atau biasa disebut dengan Al-Dharuriyah Al-Khams, yaitu Hifz Al-Din, Hifz Al-Nafs, Hifz Al-Aql, Hifz Al-Irdl dan Hifz AlMal.

Actions (login required)

View Item