PENINGKATAN PEMAHAMAN KITAB KUNING DENGAN METODE SOROGAN PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN DARUSSALAM SUMBERINGIN TRENGGALEK

INDAH MUAWANAH, 12201183162 (2022) PENINGKATAN PEMAHAMAN KITAB KUNING DENGAN METODE SOROGAN PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN DARUSSALAM SUMBERINGIN TRENGGALEK. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (808kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (484kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (89kB) | Preview
[img] Text
BAB I.pdf

Download (326kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (269kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (250kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (624kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (409kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (204kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (220kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Peningkatan Pemahaman Kitab Kuning dengan Metode Sorogan pada Santri di Pondok Pesantren Darussalam Sumberingin Trenggalek” ditulis oleh Indah Muawanah, NIM. 12201183162, dengan pembimbing Bapak Hasanal Khuluqi, S.Ud., M.Ag. Kata kunci : Kitab Kuning, Metode Sorogan, Pondok Pesantren. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pembelajaran kitab kuning yang ada di pondok pesantren. Mayoritas santri mengalami kesulitan dalam membaca dan memahami kitab kuning. Hal ini disebabkan oleh metode yang digunakan kebanyakan ustadz masih berupa ceramah, sehingga santri tidak berkesempatan untuk melatih kemampuannya. Salah satu metode yang mempunyai pengaruh besar terhadap pemahaman santri dalam pembelajaran kitab kuning yaitu metode sorogan. Metode sorogan dilakukan untuk melatih keaktifan dan ketekunan santri. Di sisi lain santri dituntut untuk memiliki keberanian membacakan kitab di hadapan ustadz. Dengan demikian, ustadz dapat mengevaluasi sejauh mana kemampuan santri dalam memahami kitab kuning. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mendeskripsikan secara mendalam tentang perencanaan metode sorogan guna meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran kitab kuning di pondok pesantren Darussalam sumberingin Trenggalek, 2) Untuk mendeskripsikan secara mendalam tentang pelaksanaan metode sorogan guna meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran kitab kuning di pondok pesantren Darussalam sumberingin Trenggalek, 3) Untuk mendeskripsikan secara mendalam tentang evaluasi pelaksanaan metode sorogan guna meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran kitab kuning di pondok pesantren Darussalam sumberingin Trenggalek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus (case study). Sumber data dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi (terjun di lapangan), dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data meliputi perpanjangan keikutsertaan, peningkatan ketekunan pengamat, triangulasi dan pemeriksaan sejawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Metode sorogan termasuk metode yang cukup berpengaruh dalam peningkatan pembelajaran kitab kuning. Metode ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu situasi dan kondisi santri, materi yang akan dibahas, dan tingkat pemahaman santri. Di pondok pesantren Darussalam terdapat beberapa kondisi yang mengakibatkan kurangnya pemahaman santri dalam pembelajaran kitab kuning. Dalam mengatasi hal tersebut, penerapan metode soroganoleh ustadz mengharuskan santri untuk mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam membaca dan memahami kitab kuning. Seperti mempelajari kaidah-kaidah nahwu shorof melalui kitab-kitab nahwu, menghafalkan banyak mufrodat dan berlatih membaca kitab kuning dengan teman yang lebih mampu sebelum disetorkan di hadapan ustadz. 2) Pelaksanaan metode sorogan dilakukan dengan cara santri dipanggil satu per satu untuk membaca, menerjemahkan dan menjelaskan materi pada kitab kuning. Dalam hal ini santri yang menjadi pembicara, sedangkan ustadz menjadi penyimak sambil mengoreksi, memberi komentar, dan memberikan beberapa pertanyaan mengenai nahwunya dan materi sesuai dengan yang dibaca. 3) Evaluasi dilakukan oleh ustadz secara kondisional, dilakukan ketika proses pembelajaran kitab kuning berlangsung. Adapun evaluasinya yaitu penguatan materi oleh ustadz pada saat pembelajaran ataupun setelah selesai pelaksanaan metode sorogan, pemberian tugas kepada santri berupa hafalan nadhom nahwu, membuat peta konsep poin penting dalam kitab nahwu dan menghafalkannya, misalnya tentang i’rob, marfu’atul asma’, mansubatul asma’, ‘amil-‘amil yang memasuki fi’il dan lain sebagainya. Kemudian adanya reward (penghargaan) untuk santri yang bisa dalam membaca, menerjemahkan, menjelaskan kitab kuning dan punishment (hukuman) untuk santri yang belum bisa.

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama
Pendidikan Islam > Pondok pesantren
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: 12201183162 INDAH MUAWANAH
Date Deposited: 19 Jul 2022 08:31
Last Modified: 19 Jul 2022 08:31
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/27769

Actions (login required)

View Item View Item