MUHAMMAD NASIRUL AZIZ, M.Pd.I, 2841134014 (2015) MANAJEMEN PONDOK PESANTREN DALAM MENJAWAB TANTANGAN MODERNITAS (Studi Multi Situs di Pondok Pesantren Lirboyo dan Pondok Pesantren Al-Falah Kediri). [ Thesis ]
|
Text
BAB I.pdf Download (244kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (778kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (250kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (250kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV BARU.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (462kB) | Preview |
|
|
Text
BAB VI.pdf Download (155kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (210kB) | Preview |
|
|
Text
SAMPUL.pdf Download (729kB) | Preview |
|
|
Text
PERSETUJUAN PEMBIMBING.pdf Download (217kB) | Preview |
|
|
Text
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (253kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Aziz, Muhammad Nasirul, 2015, Manajemen Pondok Pesantren Dalam Menjawab Tantangan Modernitas (Studi Multi Situs Pondok Pesantren Lirboyo dan Pondok Pesantren Al-Falah Kediri). Tesis, Program Pascasarjana, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, Pembimbing I: Prof. Dr. Mujamil Qomar, M.Ag., Pembimbing II: Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I Kata Kunci: Manajemen, Pondok Pesantren, Tantangan Modernitas Pesantren dalam menghadapi perubahan dituntut melakukan kontekstualisasi tanpa harus mengorbankan watak aslinya selaku institusi pendidikan dan keagamaan sosial. Pesantren harus membenahi kelemahannya, yaitu dengan menerapkan manajemen pendidikan yang baik. Pembaruan pesantren dilakukan dalam upaya merefungsionalisasi pesantren agar peranan dan sumbangannya sebagai pelaku pembangunan masyarakat dirasakan nyata. Dengan demikian, pesantren ke depan diharapkan tidak hanya memainkan fungsi tradisionalnya namun harus lebih dari itu pesantren harus melakukan transformasi yang dapat menunjang kualitas sumber daya manusia (SDM) yang tentunya berorientasi ke dalam pesantren dan luar pesantren yang berlanjut kepada pengembangan dan pembangunan masyarakat. Kemampuan adaptif pesantren atas perkembangan zaman justru akan memperkuat eksistensinya sekaligus menunjukkan keunggulannya. Keunggulan tersebut terletak pada kemampuan pesantren menggabungkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Pertanyaan penelitian ini adalah: 1. Bagaimana proses manajemen pondok pesantren dalam menjawab tantangan modernitas?; 2. Bagaimana kebijakan pondok pesantren dalam menjawab tantangan modernitas?; 3. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat manajemen pondok pesantren dalam menjawab tantangan modernitas?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pola pikir induktif yang didasarkan pengamatan obyektif partisipatif terhadap fenomena sosial, dengan rancangan studi multi situs. Lokasi penelitian berada di pondok pesantren Lirboyo dan Al-Falah Kediri. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan pengamatan berperanserta, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisa data meliputi analisis dalam situs dan analisis data lintas situs, dengan teknik analisa data: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil penelitian: pertama, Proses manajemen pondok pesantren Lirboyo dan Al-Falah dalam menjawab tantangan modernitas ditempuh melalui empat proses manajemen. 1. manajemen kolektif yang memerankan fungsi organizing. 2. manajemen terbuka yang memerankan fungsi coordinating dan actuating. 3. manajemen konflik yang memerankan fungsi inovating. 4. manajemen salaf semi modern yang memerankan fungsi stabilizing. Kedua, Kebijakan pondok pesantren Lirboyo dan Al-Falah dalam menjawab tantangan modernitas ditetapkan melalui kegiatan musyawarah, yang mana kemufakatan dalam bermusyawarah diambil berdasarkan nilai-nilai yang ada dalam pondok pesantren. Salah satu nilai pesantren yang dijadikan pedoman untuk menghindari terjadinya konflik internal dan untuk mempertahankan eksistensi karakteristik salaf yang menjadi ciri khas dari kedua pondok pesantren tersebut yaitu istiqamah (komitmen). Ketiga, Faktor yang mendukung dan menghambat manajemen pondok pesantren Lirboyo dalam menjawab tantangan modernitas mempunyai perbedaan dan persamaan dengan pondok pesantren Al-Falah. Adapun persamaannya yaitu : (a) Kegiatan musyawarah yang dilakukan mulai dari tingkat atas (dewan masayikh dan para dzuriyah) sampai tingkat bawah (para pengurus pondok pesantren) dengan prinsip ittihad dzuriyah/ al-ittihadul wahdah, (b) Nilai istiqamah (komitmen) dalam mempertahankan sistem pendidikan salaf yang merupakan amanat kiai pendiri pondok pesantren. Kemudian perbedaannya yaitu dalam proses pembangunan dan kelistrikan serta dalam proses koordinasi.
Item Type: | Thesis (UNSPECIFIED) |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Pendidikan Tinggi Pendidikan > Pendidikan Islàm |
Divisions: | Pascasarjana > Thesis > Studi Islam |
Depositing User: | M.Pd.I MUHAMMAD NASIRUL AZIZ |
Date Deposited: | 18 Dec 2015 06:55 |
Last Modified: | 18 Dec 2015 06:55 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/3069 |
Actions (login required)
View Item |