GEMEENTE MALANG KERUANGAN, SEGREGASI, DAN POTENSI WILAYAH 1914-1940

CHOIRUNNISAK, 12307183035 and HENDRA AFIYANTO, 198811112019031011 (2022) GEMEENTE MALANG KERUANGAN, SEGREGASI, DAN POTENSI WILAYAH 1914-1940. [ Skripsi ]

Text GEMEENTE MALANG KERUANGAN, SEGREGASI, DAN POTENI WILAYAH 1914-1940.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Kajian ini muncul sebagai rekonstruksi atas perkembangan kota-kota Kolonial di Hindia-Belanda yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah adanya keputusan UU Gula serta UU Agraria. Setelah tahun 1914 kota Malang mengalami perkembangan dan berubah status menjadi Gemeente berdasarkan Bouwplan I-VIII. Kota Malang masa kolonial Belanda difungsikan dengan tujuan sebagai kota peristirahatan, hunian yang nyaman, dan daerah wisata. Masuknya pemerintah kolonial juga merubah tipologi kawasan dari unsur Jawa dan ciri Islam yang sudah ada di Malang. Pembagian kawasan dilakukan berdasarkan pemisahan menurut etnik sesuai dengan status sosial yang ada. Adanya perkembangan kota dan pembagian kota juga berlaku terhadap fasilitas ekonomi tiap kawasan. Tujuan kajian ini untuk menjelaskan perkembangan kota di Malang yang berujung pada pemisahan kawasan tiap etnik dan berpengaruh terhadap potensi wilayah ekonomi. Tulisan ini adalah hasil kajian yang disusun menggunakan metode sejarah dengan tahapan heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Terdapat beberapa temuan dalam tulisan ini. Pertama, perembangan kota Malang masa kolonial menghasilkan Bouwplan I-VIII. Kedua, tipologi kawasan Jawa dan Islam yang sudah berlaku berubah menjadi kepentingan Pemerintah Kolonial. Ketiga, hasil perkembangan kota berpengaruh terhadap nilai ekonomi pada tiap kawasan atau bangunan. Kata Kunci: Gemeente Malang, Kebijakan, Tata Kota

Actions (login required)

View Item