Arbaul Fauziah, 199105102019032032 (2022) Perkembangan Janin. In: Genetika dan Biologi Reproduksi. WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG, Bandung, pp. 199-216. ISBN 978-623-459-143-9
Text
GENETIKA CETAK (1).pdf Download (1MB) |
Abstract
Masa prenatal merupakan periode perkembangan janin sebelum lahir (pra lahir) yang dimulai dari proses pembuahan hingga menjelang kelahiran. Perkembangan prenatal merupakan masa yang sangat penting diperhatikan karena merupakan tahapan awal sebagai penentu tahapan perkembangan berikutnya. Terdapat lima proses dasar perkembangan masa prenatal pada tingkat sel, yaitu pertumbuhan, diferensiasi, interaksi seluler, motilitas (pergerakan), dan metabolisme. Perkembangan fisik pada masa prenatal secara umum terdiri dari tiga fase, yaitu fase germinal, fase embrio, dan fase fetus. Fase germinal terjadi sejak ovum dibuahi hingga 10-14 hari dari pembuahan. Pada fase germinal terdapat 3 peristiwa, yaitu pembentukan zigot, pembelahan sel pada zigot, dan implantasi. Fase embrio terjadi mulai akhir minggu ke-2 sampai dengan akhir minggu ke-8. Pada fase ini terjadi diferensiasi sel dan perkembangan yang pesat pada organ tubuh, sistem pernapasan, pencernaan, dan saraf, jantung mulai berdetak, embrio terus berkembang dan akhirnya membentuk janin. Fase fetus terjadi mulai akhir minggu ke-8 hingga awal kelahiran. Pada fase ini janin tumbuh dengan cepat, sistem organ yang terbentuk menjadi semakin kompleks, organ- organ bagian dalam sudah berkembang dan mulai berfungsi. Pada masa prenatal, selain terjadi perkembangan fisik, juga terjadi perkembangan kognitif, intelektual, komunikasi, psikologis, emosional, sosial, dan moral. Aspek kognitif yang berkembang pada masa prenatal meliputi kemampuan janin dalam belajar, mengingat, dan merespon terhadap stimuli sensori. Komunikasi janin dilihat dari kemampuannya dalam mendengar secara pasif, mendengarkan suara, serta merasakan sentuhan dan emosi ibu. Moral bayi dibentuk berdasarkan stimulasi otak dan latihan-latihan intelektual pada masa prenatal, asupan makanan, dan tingkah laku sang ibu. Suasana hati kedua orang tua saat melakukan hubungan seksual, kebahagiaan, dan kematangan pribadi orang tua berpengaruh terhadap emosi janin. Emosi pada masa prenatal dibentuk melalui pendidikan janin selama di dalam kandungan (education in pregnancy). Pendidikan social pada masa prenatal dapat dilakukan dengan cara ibu mengikuti kegiatan-kegiatan positif seperti pengajian, menuntut ilmu, bersilaturrahmi atau berkumpul dengan orang-orang sholih, dan kegiatan social lainnya. Perkembangan fisik dan psikologis pada masa prenatal bisa mengalami kerentanan. Kerentanan fisik pada masa prenatal antara lain kelaparan zigot, kegagalan implantasi, kesalahan lokasi implantasi, keguguran, ketidakteraturan perkembangan, dan bayi lahir premature. Sedangkan kerentanan psikologis pada masa prenatal dipicu oleh kondisi psikologis ibu dan kehadiran calon anak yang tidak dikehendaki. Perkembangan janin pada masa prenatal dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain teratogen, calon orang tua (ibu dan ayah) serta lingkungan.
Item Type: | Book Section |
---|---|
Subjects: | Buku Biologi |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Tadris Biologi |
Depositing User: | M.Si. 199105102019032032 Arbaul Fauziah |
Date Deposited: | 08 May 2023 03:21 |
Last Modified: | 08 May 2023 03:21 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/34734 |
Actions (login required)
View Item |