KEPEMIMPINAN PROFETIK KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU (Studi Multikasus di MTSN 1 Trenggalek dan SMP Islam Durenan Trenggalek)

IDAMATUL KHOIRIYAH, 12850121048 (2023) KEPEMIMPINAN PROFETIK KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU (Studi Multikasus di MTSN 1 Trenggalek dan SMP Islam Durenan Trenggalek). [ Thesis ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (330kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (176kB) | Preview
[img] Text
BAB I.pdf

Download (430kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (927kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (293kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (647kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (186kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (259kB) | Preview

Abstract

Tesis dengan judul Kepemimpinan Profetik Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru, Studi Multikasus di MTSN 1 Trenggalek dan SMP Islam Durenan ini di tulis oleh Idamatul khoiriyah dengan promotor Prof. Dr. H. Imam Fuadi, M.Ag dan Dr. Hj. Chusnul Chotimah, M.Ag. Kata Kunci : Kepemimpinan Profetik, Kepala Sekolah, Kinerja Guru. Penelitian ini dilatar belakangi oleh sebuah fenomena yang terjadi di beberapa lembaga pendidikan Islam yaitu adanya kepemimpinan yang memiliki kesan ademokratis dan diktator, krisis keteladanan, krisis kesadaran dan kinerja pemimpin yang lemah. Padahal pemimpin lembaga pendidikan yang dalam hal ini adalah kepala sekolah merupakan pemeran utama dalam perputaran roda pendidikan, sehingga kemampuannya akan menjadi penentu lembaganya. Kepemimpinan yang ideal adalah kepemimpinan yang menjadikan nabi sebagai role model, mengingat nabi sebagi uswatun hasanah, kepemimpinan Nabi Muhammad saw. telah terbukti keberhasilannya, dan figurnya sepatutnya menjadi rujukan bagi pemimpin termasuk pemimpin di lembaga pendidikan. Pertanyaan dalam penelian ini adalah : (1) Bagaimana Kepemimpinan kepala sekolah dalam menanamkan nilai humanisasi dalam meningkatkan kinerja guru? (2) Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam menanamkan nilai liberasi dalam meningkatkan kinerja guru? (3) bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam menanamkan nilai transendensi dalam meningkatkan kinerja guru?. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, yaitu penelitian dalam rangka mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya. Pendekatan kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri. Karena data-data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar-gambar dan bukan angka-angka. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi yaitu kajian yang dilakukan untuk mengungkapkan makna dan menjadi esensi dari suatu fakta dan konsep yang secara sadar dialami oleh sekelompok individu dalam hidupnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1). Kepemimpinan profetik kepala sekolah dalam menanamkan nilai humanismasi dalam meningkatkan kinerja guru adalah dengan empat hal: a). Memandang guru sebagai manusia seutuhnya, b). Komunikatif, c). Motivasi, d). Keteladanan. Upaya menanamkan nilai humanisasi dalam meningkatkan kinerja guru di dua lokus penelitian, MTSN 1 Trenggalek memiliki titik dominan pada komunikasi terutama pada keterbukaan kepala madrasah, sedangkan SMP Islam Durenan lebih dominan pada keteladanan sikap kepala sekolah; 2). Kepemimpinan profetik kepala sekolah dalam menanamkan nilai liberasi dalam meningkatkan kinerja guru adalah dengan empat hal: a). Kepala sekolah berusaha memenuhi kebutuhan guru, b). Kepala sekolah membagi tugas sesuai tugas pokok dan fungsi bagi guru, c). Kepala sekolah memberikan ruang berkreasi, berinovasi bagi guru d). Kepala sekolah memberikan motivasi dan dorongan untuk terus belajar sepanjang hayat bagi guru. Dalam penanaman nilai liberasi yang menjadi keunggulan di MTSN 1 Trenggalek adalah adanya motivasi belajar sepanjang hayat yang diberikan oleh kepala madrasah sehingga menjadi kultur madrasah; 3) Kepemimpinan profetik kepala sekolah dalam menanamkan nilai transendensi dalam meningkatkan kinerja guru adalah dengan empat hal: a). Melibatkan guru dalam berbagai kegiatan religi di sekolah baik berupa kegiatan harian, mingguan, maupun insidental, b). Motivasi, c). Melibatkan guru dalam kegiatan peduli lingkungan, d). Mengajak guru-guru untuk selalu berkomitmen dalam menerapkan syari‟at Islam. Dalam penanaman nilai transendensi di dua lembaga ini sama-sama melaksanakan pelibatan guru dalam kegiatan religius harian, selain itu juga terdapat kegiatan religius pada momentum tertentu yang melibatkan guru. Adapun perbedaan mendasar dari kedua lembaga ini adalah pada inovasi kemasan programnya. Meskipun demikian yang menjadi keunggulan di MTSN 1 Trenggalek adalah adanya kegiatan khusus guru seperti adanya majelis taklim khusus guru dalam momentum tertentu. Adapun di SMP Islam Durenan penanaman nilai transendensi lebih kepada rutinitas kegiatan religius harian.

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Manajemen > Pendidikan Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Manajemen Pendidikan Islam
Depositing User: 12850121048 IDAMATUL KHOIRIYAH
Date Deposited: 23 Jul 2023 06:05
Last Modified: 23 Jul 2023 06:06
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/37782

Actions (login required)

View Item View Item