TRADISI LARANGAN PERKAWINAN LUSAN DALAM PERSPEKTIF TEORI KONSTRUKSI SOSIAL (Studi Kasus Di Kecamatan Rejotangan, Kabupeten Tulungagung)

ALIK KHUSNA, 12102193008 (2023) TRADISI LARANGAN PERKAWINAN LUSAN DALAM PERSPEKTIF TEORI KONSTRUKSI SOSIAL (Studi Kasus Di Kecamatan Rejotangan, Kabupeten Tulungagung). [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (4MB)
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (37kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (4MB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (4MB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (4MB)

Abstract

Alik Khusna 12102193008, Tradisi Larangan Perkawinan Lusan Dalam Perspektif Teori Konstruksi Sosial Studi Kasus di Desa Tegalrejo Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung, Jurusan Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, UIN Sayyid Ali Rahmatullah 2023, Pembimbing : Arifah Millati Agustina, M.H.I Kata Kunci : Tradisi, Perkawinan Adat Lusan, Teori Konstruksi Sosial Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya tradisi yang dipercayai oleh sebagian masyarakat di Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung yaitu tentang tradisi larangan perkawinan lusan. Perkawinan adat lusan merupakan suatu adat atau tradisi salah satu jenis perkawinan di Indonesia yang masih kental dan berlaku sejak zaman nenek moyang. Perkawinan lusan merupakan suatu perkawinan yang dilakukan oleh anak nomor satu dengan anak nomor tiga baik laki-laki maupun perempuan tanpa adanya hubungan nasab, lusan dibagi ada 3 yaitu lusan manten lusan besan lusan raben. Menurut masyarakat setempat apabila melakukan perkawinan lusan ini maka akan terjadi malapetaka atau musibah didalam rumah tangganya kelak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1). Bagaimana Eksternalisasi tradisi larangan perkawinan lusan pada masyarakat Desa Tegalrejo Kacamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung? 2). Bagaimana Objektivasi perkawinan lusan di Desa Tegalrejo Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung ? 3). Bagaimana Internalisasi tradisi larangan perkawinan lusan pada masyarakat di Desa Tegalrejo Kacamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung? Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa yang diguanakan reduksi data, pemaparan data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa:1). Dalam proses masuknya tradisi perkawinana lusan di Tegalrejo menggunakan 3 cara: Eksternalisasi, Objektifikasi dan Internalisasi, Ekternalisasi melalui proses masuknya tradisi larangan perkawinan lusan di Desa Tegalrejo secara lisan dan mitos, yang di ulang-ulang oleh nenek moyang dahulu atau para orang tua yang menjadikan sesuatu melekat serta dijadikan keyakinan oleh masyarakat Desa Tegalrejo. 2). Objektivasi dalam perkawinan lusan melalui proses interaksi diri dengan dunia sosio-kultural yang menghasilkan penyandaran masyarakat kepada kepercayaan bahwa tradisi perkawinan lusan selain dianggap bentuk kepatuhannya terhadap orangtua, juga penyandaran masyarakat terhadap dampak dan manfaat yang dialami ketika masyarakat tersebut melanggar perkawinan lusan secara spontan melahirkan keyakinan. 2).Internalisasi masyarakat Desa Tegalrejo, melalui proses interaksi kejawen kental dan semi kejawen, dengan kejawen kental masyarakat Desa Tegalrejo melestarikan dan percaya terhadap larangan perkawinan lusan juga tidak ada ruang sedikitpun untuk pelanggar sebaliknya dalam semi kejawen masyarakat melestarikan larangan perkawinan lusan dengan beberapa solusi dari tokoh adat (dongke) kepada masyarakat yang ingin melanggar atau melaksanakan larangan perkawinan lusan.

Actions (login required)

View Item