PENGEMBANGAN SOSIAL MEDIA HOTLINE CENTER SUICIDE PREVENTION REMAJA

RAFIKA ANGGRAINI NUR ROHMA, 12305193016 (2023) PENGEMBANGAN SOSIAL MEDIA HOTLINE CENTER SUICIDE PREVENTION REMAJA. [ Skripsi ]

Text PENGEMBANGAN SOSIAL MEDIA HOTLINE CENTER SUICIDE PREVENTION REMAJA.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan dijaga. Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), kesehatan merupakan kondisi yang lengkap dari kesejahteraan fisik, mental dan sosial. Informasi tentang kesehatan mental sangat penting untuk dipelajari di tengah meningkatnya kasus bunuh diri. Pada tahun 2016, Sistem Registrasi Sampel Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan mengungkapkan bahwa pelaku bunuh diri mayoritas adalah remaja. Pada tahun 2012, WHO juga mengungkapkan bahwa bunuh diri merupakan penyebab kematian nomor dua pada kelompok usia 15-29 tahun (WHO, 2016). WHO memperkirakan angka kejadian bunuh diri di Indonesia sekitar 4,3% per 100.000 penduduk (WHO, 2012). Kemudian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2014 melakukan penelitian yang menunjukkan angka kejadian bunuh diri di Indonesia sekitar 1,77 per 100.000 penduduk (Depkes, 2016). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan S.O.P dari hotline sosial media pusat pencegahan bunuh diri. Peneliti mengumpulkan data melalui metode penelitian dan pengembangan untuk menentukan S.O.P (followers akun Instagram @turilifeline) dan mengamati pengguna dengan menggunakan observasi kelompok secara tertutup. Studi ini menemukan bahwa pemanfaatan sosial media sebagai pusat hotline mampu meningkatkan kesadaran akan pengetahuan kesehatan mental dan sangat berpotensi untuk memberikan pelayanan yang cepat. Kata kunci: Kesehatan Jiwa, Media sosial, komunikasi publik, komunikasi kesehatan

Actions (login required)

View Item